Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sentuhan Manajer Josep "Pep" Guardiola berjasa mendongkrak performa Ilkay Guendogan di Manchester City. Pada sisi lain, skill Guendogan dibutuhkan Guardiola guna menyempurnakan materi lini tengah.
Hubungan timbal balik itu membuat kombinasi Gu-Gun (Guardiola dan Guendogan) sangat cocok bagi Manchester City.
Dari sisi personal Guendogan, kehadiran Pep membantu mengeluarkan potensinya dalam menjebol gawang musuh.
Gelandang Jerman berusia 26 tahun itu telah mencetak 5 gol dalam 10 partai di berbagai ajang musim ini. Jumlah tersebut termasuk mengesankan buat ukuran anak baru di klub Inggris.
Ilkay Gündogan en el Manchester City:
— Fútbol Mundial (@FutMundial__) November 2, 2016
10 Partidos.
5 Goles.
2 Asistencias.
Doblete al Barcelona. pic.twitter.com/iXNlRRgqkp
Guendogan pun resmi menjalani musim tertajam karena koleksi golnya selama memperkuat Borussia Dortmund (2011-2016) tak pernah lebih dari 4 biji dalam semusim.
Pemuda keturunan Turki itu pernah bikin 5 gol di Nuernberg (2010-2011), tetapi baru tercapai setelah melakoni 26 partai.
Baca Juga:
Kenaikan produktivitas ini dipengaruhi oleh keputusan Pep yang memberinya peran lebih ofensif.
Guendogan leluasa menyokong serangan karena tugas kasar dan defensif di lini tengah sudah dibebankan kepada jangkar kuat seperti Fernandinho.
"Di Dortmund, peran saya lebih bertahan. City punya gelandang bertahan seperti Fernandinho di belakang saya. Dia selalu melindungi. Karena itulah saya bermain lebih menyerang dan bisa sering mendekati kotak penalti lawan," ucap Guendogan di Sky Sports.
Dari sudut pandang Josep Guardiola, karakter khas Guendogan dapat menyempurnakan racikannya di lini sentral.
Pelatih Spanyol berusia 45 tahun itu punya tendensi memasang kombinasi gelandang dengan tiga karakter berbeda.
Mereka adalah seorang jangkar dengan tugas sebagai benteng dan pekerja kasar, si pembagi bola dengan kemampuan menyerang-bertahan seimbang, serta sosok kreatif penuh fantasi untuk menyokong serangan.
Brace on Saturday v #WestBrom
— SuperiorBet (@SuperiorBetNG) November 2, 2016
Brace on Tuesday v #Barcelona #ManCity Ilkay Gundogan. A man in fine form pic.twitter.com/dPpkh0Ijbd
Sewaktu di Barcelona, Pep mewujudkan komposisi itu dalam diri Sergio Busquets, Xavi, dan Andres Iniesta.
Adanya Guendogan membuat Guardiola dapat mereplika racikan tersebut di Manchester City. Secara khusus, peran jangkar Busquets diemban oleh Fernandinho.
15 - Total gol Ilkay Guendogan untuk Borussia Dortmund pada berbagai ajang selama 2011-2016. Ia mencetaknya dalam 179 pertandingan.
Guendogan bisa diidentifikasi sebagai si pembagi bola dengan skill menyerang-bertahan yang seimbang. Bukan kebetulan pula dirinya disebut sebagai versi modern dari Xavi.
Adapun peran kreator serangan dari lini kedua ala Iniesta mirip-mirip dengan tugas sejumlah pemain, seperti David Silva, Kevin de Bruyne, atau Raheem Sterling walau dengan takaran berbeda.
"Tipe permainan di City bersama Guardiola sangat cocok dengan saya. Situasi ini membuat saya sangat nyaman," kata Guendogan memuji ketepatan racikan Guardiola untuk dirinya.