Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah setahun lebih Juergen Klopp menjadi Manajer Liverpool. Sudah banyak pula pengalaman yang ia dapatkan selama berada di Inggris.
Penulis: Anggun Pratama
Salah satu pengalaman terbesar adalah ketika ia sadar masa festive season bakal sangat berat. Tak lama lagi hari raya Natal dan perayaan tahun baru datang.
Bagi kebanyakan orang, periode itu merupakan periode liburan yang menyenangkan. Akan tetapi, kondisi itu tak berlaku buat pesepak bola di Britania Raya yang justru harus menjalani periode neraka.
Bila apes, dalam 10 hari, sebuah klub bisa tampil dalam 4 laga! Musim lalu, Liverpool bermain tiga kali di sepanjang periode itu. Hasilnya adalah dua kemenangan dan sekali kalah.
Klopp mengaku dirinya tak tahu intensitas laga bakal tetap tinggi di tengah kepadatan jadwal tersebut.
"Ketika saya datang, pemain punya jadwal beberapa hari buat buat berlibur. Saya pun mengubahnya. Kala itu saya berkata, 'bagaimana bisa mereka punya tiga atau empat hari berlibur?' Keputusan itu konyol hanya karena saya tidak terbiasa dengan periode festive tersebut," ujar Klopp kepada Liverpool Echo.
"Sekarang kami sudah menjadi pelatih Liga Inggris yang layak, tahu jadwal padat itu dan intensitas yang meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Jadi, setiap adanya kemungkinan buat sedikit jeda, Anda harus memakainya. Sekarang itulah yang harus kami lakukan," kata Klopp lagi.
Pelatih asal Jerman itu juga menyebut para pemain yang berlibur tetap punya program latihan agar tetap fit. Jadi, ketika Dejan Lovren cs. kembali pada Senin mendatang, Klopp bisa langsung memberikan program dengan intensitas tinggi.