Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanpa Ibra, Manchester United Bisa Apa?

By Minggu, 13 November 2016 | 13:26 WIB
Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, menerima kartu kuning dari wasit dalam laga lanjutan Premier League 2016-2017 melawan Manchester City di Stadion Old Trafford, Manchester, pada 10 September 2016. (ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Usai laga antarnegara, Manchester United langsung terlibat pertandingan besar melawan Arsenal di Old Trafford, Sabtu (19/11). Namun, jauh-jauh hari kecemasan sudah menggejala setelah striker Zlatan Ibrahimovic dipastikan tak bisa bermain.

Penulis: Dedi Rinaldi

Tidak mainnya Ibrahimovic bukan lantaran cedera, melainkan karena hukuman akumulasi kartu kuning. Saat United mengalahkan Swansea City pekan lalu, striker asal Swedia berusia 35 tahun tersebut mendapat kartu kuning kelima.

Berdasarkan peraturan FA Inggris, pemain yang sudah mendapatkan lima kartu kuning diharuskan menjalani skorsing satu pertandingan. Ibrahimovic mendapatkan empat kartu kuning di ajang Premier League dan sebuah lagi saat berlaga di Piala Liga.

Mantan gelandang United, Quinton Fortune, percaya bahwa absennya Ibrahimovic pada pertandingan melawan Arsenal bakal menjadi sebuah kehilangan besar.

Baginya, sosok Ibrahimovic merupakan pemain yang dapat membuat perbedaan.

Pada laga melawan Swansea yang berakhir 3-1, Ibrahimovic menyumbang dua gol sekaligus mematahkan paceklik gol yang telah dideritanya selama enam pertandingan.

Namun, yang terpenting ialah kemenangan tersebut telah mendorong United berada di peringkat enam klasemen.

“United tidak bisa memainkan Ibrahimovic melawan Arsenal yang tengah on fire. Jelas tanpa Ibrahimovic merupakan kehilangan besar serta memunculkan pertanyaan bisa apa United tanpanya,” kata Fortune.

Kecemasan Fortune berangkat dari kondisi Premier League hingga pekan ke-11, yang seolah telah memunculkan warna aslinya. Persaingan begitu ketat, terlihat dari posisi klasemen di mana peringkat empat besar diisi oleh klub-klub beken.

Mulai dari Liverpool sebagai pemuncak, lalu Chelsea, Manchester City, dan Arsenal. Kemudian Tottenham Hotspur dan United masing-masing berada di tempat kelima dan keenam.

Urutan peringkat tersebut menjelaskan bahwa papan atas hanya dikuasai oleh para petarung besar.