Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden La Liga, Javier Tebas, menyatakan tidak akan meminta maaf kepada FC Barcelona terkait pernyataannya soal insiden pelemparan botol plastik di Stadion Mestalla, 22 Oktober 2016.
Di markas Valencia itu, Barcelona menang tipis 3-2 atas tuan rumah. Gol penentu kemenangan El Barca diciptakan Lionel Messi melalui tendangan penalti pada menit akhir.
Messi pun kemudian melakukan selebrasi bersama rekan-rekan setimnya. Namun, perayaan tersebut memancing emosi para suporter Valencia hingga sebuah botol plastik melayang ke kerumunan pemain Barcelona.
Lemparan botol plastik itu mengenai Neymar dan Luis Suarez hingga kedua pemain mengerang kesakitan. Alhasil, Messi langsung murka ke hadapan pendukung tuan rumah.
Leo Messi appeared to curse at Valencia fans who threw objects at his Barcelona team-mates yesterday https://t.co/jGQb7Yfryz pic.twitter.com/Q2DA83NBKp
— Bleacher Report UK (@br_uk) October 23, 2016
Akan tetapi, dari sudut pandang Tebas, kesalahan justru diawali oleh para pemain Barcelona. Tebas menganggap selebrasi emosional Messi dkk sebagai bentuk provokasi terhadap suporter Valencia.
Sontak, pernyataan Tebas membuat pihak Barcelona marah dan kecewa. Mereka kemudian melaporkan Tebas ke Pengadilan Administratif Kementerian Olahraga Spanyol (TAD).
Meski demikian, Tebas tetap pada pendiriannya. Pria 54 tahun itu mengaku tidak akan meminta maaf kepada Barcelona terkait ucapannya.
"Saya sangat menyesal atas apa yang saya alami. Hal ini membuat saya merasa tak nyaman. Namun, saya tidak akan berhenti bekerja," ujar Tebas kepada AS, Kamis (10/11/2016).
"Saya tidak akan meminta maaf karena saya bukan orang munafik. Situasi ini sangat mengganggu saya. Sebab, dalam tiga setengah tahun terakhir, saya berjuang melawan kekerasan di sepak bola Spanyol," ucapnya.
Tersangka pelemparan botol adalah seorang pendukung Valencia berusia 17 tahun. Ia dikabarkan sudah menyatakan permintaan maaf melalui stasiun radio setempat, 99,9 Valencia Radio.