Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Empat edisi, tiga kali menembus final, dua kali juara, serta sekali gagal melewati fase grup. Itulah rekam jejak Peter Withe selama berkiprah sebagai pelatih bersama dua tim berbeda di Piala AFF (2000-2007).
Penulis: Indra Citra Sena
Dua kesempatan pertamanya langsung berbuah trofi juara bareng Thailand. Sebuah prestasi fenomenal yang membuat Indonesia kepincut mendatangkan dan menggunakan jasa pelatih berpaspor Inggris tersebut pada 2004.
Sukses di Thailand rupanya tak menjamin karier Withe mulus di Indonesia. Dia sempat membawa Laskar Merah-Putih menembus final Piala AFF 2004, tapi gagal menjadi juara akibat menyerah dengan skor agregat 2-5 dari Singapura.
Baca Juga:
Berselang satu edisi kemudian, Withe malah menemui nasib paling apes di Piala AFF. Untuk kali pertama ia gagal meloloskan timnya ke final setelah tiga edisi beruntun.
Jangankan final, melewati fase grup saja tidak mampu. Tabungan poin Indonesia barangkali setara dengan Vietnam dan Singapura, tapi produktivitas gol pasukan Withe kalah jauh karena cuma bisa menang 3-1 atas Laos.
Di lain pihak, Vietnam memetik kemenangan telak 9-0, sedangkan Singapura menggelontorkan 11 gol ke gawang Laos. Jadilah Withe menggoreskan tinta hitam dalam lembaran sejarah sepak bola Indonesia berupa kegagalan pertama menembus empat besar.
PSSI pun meradang dan langsung menjatuhkan vonis pemecatan kepada Withe. Dia dianggap gagal total karena tak menghadirkan perkembangan yang signifikan bagi sepak bola Indonesia serta bermasalah dengan beberapa pemain nasional.
“Bertanggung jawab atas kegagalan tim adalah risiko pelatih. Yang jelas saya sudah bekerja keras dan melakukan segalanya selama melatih Indonesia,” kata Withe seperti dimuat di Tabloid BOLA edisi 19 Januari 2007.