Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juventus Kehilangan Peran Paulo Dybala

By Rabu, 9 November 2016 | 16:16 WIB
Selebrasi Paulo Dybala setelah mencetak gol pinalti kegawang Udinese Calcio dalam laga Serie A di Juventus Stadium, Turin, Italia, 15 Oktober 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Massimiliano Allegri, pelatih Juventus, sudah memberi konfi rmasi bahwa Paulo Dybala tidak akan kembali merumput sebelum jeda kompetisi. Dybala harus digantikan pada menit ke-33 saat Juventus dijamu AC Milan, 22 Oktober lalu.

Penulis: Dian Savitri

Sejak itu, Dybala sudah absen dalam empat pertandingan.

Tiga di Serie A, termasuk melawan Chievo Verona, 6 November, dan satu kali di Liga Champion. Juventus memang masih berada di puncak klasemen Serie A selama Dybala absen. Mereka tetap menang atas Sampdoria 4-1 (26/10) dan Napoli 2-1 (29/10).

Namun, dengan tidak adanya Dybala, ada perubahan pada dinamika permainan Juve.

Sebagian besar laga di Serie A dihadapi Juventus dengan memakai formasi 3-5-2. Dengan formasi itu, sisi kreatif ada di pundak secondary striker.

Di posisi itulah Dybala berada sejak ia pindah ke Juventus musim lalu. Musim ini, Dybala sibuk berlari di sekitar striker utama, baik itu Gonzalo Higuain maupun Mario Mandzukic.

Karena Dybala tidak ada dan Marko Pjaca juga sedang cedera, maka Allegri harus memakai duet Mandzukic-Higuain. Kalau menurut uraian Football Italia, sepintas duet itu sangat mematikan. Akan tetapi, sebenarnya tidak demikian.

Mandzukic dan Higuain punya satu tipe: beroperasi di kotak penalti.

Mereka bukan tipe pemain yang mau mundur dan berebut bola dengan pemain lawan. Kedua pemain itu bisa tampil maksimal jika dipasangkan dengan Dybala.