Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ironis. Kata ini tepat untuk menggambarkan kegagalan Indonesia menjuarai Piala AFF 2004 (edisi terakhir menyandang nama Piala Tiger).
Penulis: Indra Citra Sena
Laskar Merah-Putih tampil memukau hampir sepanjang turnamen, tapi malah berakhir antiklimaks di partai penentuan.
Bayangkan saja, Indonesia menggelontorkan 24 gol dalam delapan pertandingan Piala AFF 2004 (ratarata tiga gol per laga). Terdapat delapan pemain yang masuk daftar pencetak gol turnamen waktu itu.
Ilham Jaya Kesuma menutup Piala AFF 2004 dengan meraih penghargaan Sepatu Emas berkat torehan tujuh gol.
Baca Juga:
Selain Ilham, ada juga tujuh nama lain, yaitu Kurniawan Dwi Yulianto (5), Boaz Solossa (4), Elie Aiboy (4), Charis Yulianto (1), Mahyadi Panggabean (1), Mauli Lessy (1), dan Ortizan Solossa (1).
Indonesia sudah ngebut sejak fase grup. Tiga kemenangan telak diraih atas Laos, Vietnam, dan Kamboja, sedangkan satu partai lain versus Singapura berujung sama kuat tanpa gol.
Di semifinal yang mulai menggunakan sistem kandang-tandang, Indonesia menyingkirkan Malaysia dengan agregat 5-2. Dominasi tersebut baru terhenti di final akibat kalah dari Singapura, baik kandang (1-3) maupun tandang (1-2).
“Bohong bila saya bilang tak kecewa. Kami sangat ingin menang dan juara, tapi itulah sepak bola. Selalu saja ada kesedihan dan kebahagiaan,” kata pelatih Peter Withe seperti dimuat di Tabloid BOLA edisi 21 Januari 2005.