Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Derbi London Utara antara Arsenal vs Tottenham (6/11/16) juga bakal menjadi ajang adu cerdas dua pelatih beda generasi, Arsene Wenger (67 tahun) dan Mauricio Pochettino (44).
Wenger masyhur karena konsistensi yang diperlihatkannya sejak datang ke Inggris pada 1996. Sepak bola ofensif nan mengalir terus Ia yakini meski tak senantiasa berujung dengan hadirnya trofi.
Di sisi lain, Pochettino adalah "anak kemarin sore" di kancah Premier League. Namun, manajer asal Argentina itu mampu memberikan corak baru pada kompetisi kasta teratas Inggris.
Tottenham asuhan Pochettino membius fans dengan taktik pressing intens. Arsenal besutan Wenger pun sering dibuat pusing oleh pasukan Pochettino.
Dalam empat pertemuan terakhir dengan Spurs, Arsenal tak pernah menang. The Gunners bermain imbang tiga kali dan menelan sebiji kekalahan.
Tak sedikit yang menyebut bahwa penerus ideal Wenger justru berada di kubu rival bebuyutan Arsenal. Siapa lagi orangnya jika bukan Pochettino.
1. Suka Pemain Muda
Persis seperti Wenger, Pochettino memberikan banyak ruang berkembang buat pilar belia. Selama menukangi Tottenham, ia berjasa meroketkan sejumlah talenta muda semodel Harry Kane, Dele Alli, dan Eric Dier.
2. Pertahanan Solid