Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Pengangguran Jadi Kandidat Pelatih Inter Milan

By Septian Tambunan - Jumat, 4 November 2016 | 21:55 WIB
Francesco Guidolin, Marco Silva, dan Guus Hiddink menjadi kandidat pelatih Inter Milan. (ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Pemecatan Frank de Boer pada Selasa (1/11/2016) membuat kursi juru taktik Inter Milan diisi oleh pelatih sementara, Stefano Vecchi. Namun, siapa kandidat sesungguhnya untuk memimpin Mauro Icardi cs?

Berbekal membesut tim Primavera Inter (2014-2016) dan klub-klub minor seperti Carpi (2013-2014), serta Sudtirol (2012-2013), Vecchi dianggap belum layak melatih klub sekelas I Nerazzurri.

Lima nama peracik strategi pengangguran pun muncul ke permukaan untuk menjadi tuan di ruang ganti Inter berikutnya.

Berikut ini 5 kandidat allenatore I Nerazzurri:

5. Stefano Pioli


Pelatih Lazio, Stefano Pioli, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam pertandingan leg kedua babak 32 besar Liga Europa kontra Galatasaray di Stadion Olimpico, Roma, Italia, 25 Februari 2016.(PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

Pioli memulai karier melatih tim senior dengan menukangi Salernitana di Serie B pada 1 Juli 2003.

Kemudian, dia pindah ke tim kasta serupa, yaitu Modena (15 Juni 2004), sebelum memulai petualangan pertama di Serie A bersama klub kota kelahirannya, Parma (5 Juni 2006).

Namun, karier eks bek tengah Juventus dan Fiorentina ini tidak berlangsung lama di Parma.

Dia dipecat pada 12 Februari 2007 setelah menelan kekalahan 0-3 dari AS Roma dan membuat Parma bertengger di urutan kedua paling bawah!

Pioli akhirnya merasakan manisnya menjabat pelatih ketika sanggup mengantarkan Lazio mengakhiri musim 2014-2015 di posisi ke-3 klasemen Serie A.

Akan tetapi, dia ditendang oleh pihak klub pada 3 April 2016, setelah Lazio dipermalukan Roma 1-4 dalam laga derbi di kandang.

Padahal, Pioli sempat menandatangani kontrak baru pada 11 Juni 2015.

Hingga sekarang, pria berusia 51 tahun ini memiliki catatan 193 kemenangan, 164 hasil imbang, dan menelan 174 kekalahan.

"Inter memiliki masalah di lini belakang, bukan lini depan dan saya pikir Pioli bisa menjadi solusi untuk Inter," ujar bek legendaris AC Milan, Alessandro Costacurta, dalam laman ESPN.

4. Andrea Mandorlini


Pelatih Hellas Verona, Andrea Mandorlini, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam pertandingan Serie A kontra Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, Italia, 20 September 2015.(TULLIO M. PUGLIA/GETTY IMAGES)

Inter bukan klub yang asing bagi Mandorlini karena dia pernah menjadi palang pintu Nerazzurri dalam kurun waktu 1984-1991.

Bahkan, pria kelahiran Ravenna, Italia, 56 tahun silam ini ikut mempersembahkan Scudetto (1989), Piala Super Italia (1989), dan Piala UEFA (1991) untuk kubu Giuseppe Meazza.

Tak hanya itu, Mandorlini mampu mengemas 10 gol dalam 198 pertandingan berseragam Inter.

Banting stir ke dunia pelatih pada 1993, Mandorlini mulai dikenal saat membawa Atalanta promosi ke Serie pada musim 2002-2003.

Kemudian, dia menjalani masa-masa gemilang ketika berlabuh di klub Romania, CFR Cluj, pada 15 November 2009.

Satu musim di Cluj, Mandorlini meraih juara Liga Romania, Piala Romania, dan Piala Super Romania.

Namun, dia dipecat pada 12 September 2010 karena melalui awal musim yang buruk.

Hengkang ke Hellas Verona pada 9 November 2010, Mandorlini sempat membawa klub yang bermarkas di Stadion Marc'Antonio Bentegodi ini promosi dua kali!

Pertama, Mandorlini membikin Verona naik dari Lega Pro (Divisi Tiga Liga Italia) ke Serie B pada musim 2010-2011 dan kembali promosi ke Serie A pada musim 2012-2013 setelah absen dari kasta teratas Negeri Piza itu selama 11 tahun.

Mandorlini kehilangan pekerjaannya pada 30 November 2015 lantaran Verona tidak mampu mengunci satu pun kemenangan di Serie A 2015-2016. Catatan buruk tersebut menjadi pemicu terdegradasinya Verona ke Serie B pada akhir musim.

Hingga sekarang, Mandorlini memiliki catatan 174 kemenangan, 138 hasil imbang, dan menelan 123 kekalahan.

"Akan menjadi sesuatu yang sangat hebat bagi saya untuk bisa melatih Inter," kata Mandorlini dalam laman FCInter1908.

"Menjadi hal yang sangat membanggakan. Saya telah rindu melihat Appiano Gentile selama 20 tahun. Melatih Inter adalah impian saya," ucap dia lagi.

3. Francesco Guidolin


Manajer Swansea City, Francesco Guidolin, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam pertandingan Premier League kontra Manchester City di Stadion Liberty, Swansea, Wales, 24 September 2016.(STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Guidolin termasuk peracik strategi yang sudah sering menyebrang ke klub lain. Hal ini terbukti dengan total 14 klub (Giorgione, Treviso, Fano, Empoli, Ravenna, Atalanta, Vicenza, Udinese, Bologna, Palermo, Genoa, AS Monaco, Parma, dan Swansea City) yang sudah dia besut.

Pria kelahiran Castelfranco Veneto, Italia, 61 tahun silam ini pernah dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Italia 2011 karena mampu membawa Udinese bertengger di peringkat ke-4 klasemen untuk melakoni pertandingan Kualifikasi Liga Champions!

Guidolin juga pernah membawa Vicenza menjadi kampiun Coppa Italia 1996-1997!

Akan tetapi, sederet prestasi tersebut berhenti ketika Guidolin menukangi Swansea dalam kurun waktu 18 Januari 2016-3 Oktober 2016.

Bersama The Swans, mantan gelandang Hellas Verona ini cuma memiliki rasio kemenangan 31,8 persen.

Hingga sekarang, Guidolin memiliki catatan 304 kemenangan, 228 hasil imbang, dan menelan 253 kekalahan.

2. Marco Silva


Pelatih Olympiacos, Marco Silva, memberikan instruksi kepada anak asuhnya dalam pertandingan Grup F Liga Champions kontra Arsenal di Stadion Emirates, London, Inggris, 29 September 2016.(SHAUN BOTTERILL/GETTY IMAGES)

Di antara kandidat lain, Silva merupakan yang termuda. Namun, pria kelahiran Lisbon, Portugal, 39 tahun silam ini punya prestasi yang tidak dapat dipandang sepele.

Silva selalu berhasil meninggalkan tinta emas di setiap klub yang dia racik.

Silva mampu mengakhiri perjuangan Estoril selama tujuh tahun di Segunda Liga (Divisi Dua Liga Portugal) dengan promosi ke kasta teratas sebagai juara.

Mantan bek sayap kanan ini melanjutkan kiprah gemilang dengan mengantarkan Sporting CP merengkuh titel Taca de Portugal (2015).

Mendarat di Stadion Georgios Karaiskakis pada 7 Juli 2015, Silva membawa Olympiacos mengunci gelar Liga Yunani (2016).

Bersama Olympiacos, Silva memecahkan rekor 11 kemenangan beruntun klub di liga domestik dengan mengukir 17 kemenangan berturut-turut sejak pekan perdana musim 2015-2016!

Kendati menjalani musim yang mengilap bersama Olympiacos, Silva mengundurkan diri karena alasan pribadi.

Hingga sekarang, Silva memiliki catatan 123 kemenangan, 47 hasil imbang, dan menelan 46 kekalahan.

1. Guus Hiddink


Manajer Chelsea, Guus Hiddink, tiba di Stadium of Light, Sunderland, Inggris, bersama rombongan tim jelang laga Premier League 2015-2016 menghadapi Sunderland pada 7 Mei 2016.(IAN MACNICOL/GETTY IMAGES)

Hiddink menjadi kandidat tertua dalam daftar calon pelatih Inter. Pada 8 November mendatang, dia akan genap berusia 70 tahun.

Namun, semua itu diimbangi Hiddink dengan pengalaman membesut klub-klub besar dan segudang prestasi.

Baca Juga:

Hiddink sukses membawa PSV Eindhoven memenangi Piala Eropa (Liga Champions) 1988, meraih Piala Interkontinental (Piala Dunia Antarklub) 1998 dengan Real Madrid, dan menyabet Piala FA 2009 bersama Chelsea!

Selain itu, Hiddink mempunyai rekam jejak cukup menawan di level tim nasional, seperti membawa Belanda menjadi peringkat ke-4 Piala Dunia 1998, mengantarkan Turki juga finis di posisi serupa dalam Piala Dunia 2002, dan membikin Rusia lolos hingga semifinal Piala Eropa 2008!

Kini, Pelatih Terbaik Belanda 2002 dan 2005 tersebut menganggur lantaran hanya dikontrak Chelsea sebagai pelatih interim dalam kurun waktu 19 Desember 2015-15 Mei 2016.

Hingga sekarang, Hiddink memiliki catatan 309 kemenangan, 115 hasil imbang, dan menelan 127 kekalahan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P