Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chen Qingchen di Mata Greysia Polii

By Jumat, 4 November 2016 | 21:08 WIB
Pasangan ganda putri asal China, Chen Qingchen (kanna)/Jia Yifan, bertahan dari serangan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee, pada babak final Prancis Terbuka di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (30/10/2016). (MIGUEL MEDINA/AFP PHOTO)

Dalam beberapa bulan terakhir, nama pebulu tangkis spesialis ganda asal China, Chen Qingchen, cukup sering disebut. Dia muncul sebagai bintang dalam beberapa turnamen yang diikuti.

Bertandem dengan seniornya, Bao Yixin, Chen menjadi juara pada turnamen Australia Terbuka 2016. Bagi Chen, ini merupakan gelar superseries perdananya.

Pada laga final turnamen tersebut, Bao/Chen mengalahkan wakil Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, dengan 23-21, 21-17.


Pasangan ganda putri China, Bao Yixin (kanan) dan Chen Qingchen, berfoto dengan trofi Australia Terbuka 2016. Bao/Chen menjadi juara setelah mengalahkan wakil Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, 23-21, 21-17, pada babak final yang digelar di Sydney Olympic Park, Sydney, Minggu (12/6/2016).(SAEED KHAN/AFP PHOTO)

"Dia masih 19 tahun, masih semangat dan on fire, apalagi ditambah dengan talenta yang dia punya. Dia juga enggak kenal takut saat lawan siapa pun," kata Greysia tentang Chen saat ditemui JUARA di Cipayung, Jumat (4/11/2016).

Setelah gelar di Australia Terbuka tersebut, Chen makin melambung. Dia selalu jadi ancaman lawan baik saat turun pada nomor ganda putri maupun ganda campuran.

Chen meraih gelar di turnamen berlevel grand prix gold, Taiwan Terbuka 2016 (Juli), dari nomor ganda campuran bersama Zheng Siwei.

Baca Juga:

Zheng/Chen lalu meraih gelar turnamen superseries pertama sebagai pasangan pada Jepang Terbuka 2016.

Mereka mengulang sukses tersebut saat turun pada Prancis Terbuka, Oktober kemarin. Chen bahkan meraih dua gelar karena bersama Jia Yifan dia juga menjadi juara pada nomor ganda putri.

"Teknik bermainnya tidak luar biasa. Namun, pukulan-pukulannya sudah matang. Kelebihannya, dia bisa mengendalikan emosi ketika berada pada posisi tertekan. Untuk pemain berumur 19 tahun, dia luar biasa," kata Greysia.