Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penjaga gawang Manchester City, Claudio Bravo, mengulas gaya permainannya yang berbeda dengan kiper kebanyakan.
Baik ketika di Barcelona maupun Man City, Bravo mengambil lakon sebagai sweeper-keeper. Dia dituntut terlibat membangun serangan dan meninggalkan sarang untuk memotong serangan balik lawan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Bravo pun mengklaim kakinya harus sering bersentuhan dengan bola.
"Saya menyentuh bola sekitar 40 kali per pertandingan. Sebab, kami menginginkan aliran bola dari belakang ke depan dengan cara yang bersih," tutur Bravo.
"Sepak bola modern membutuhkan penjaga gawang yang bisa mendistribusikan bola dengan kaki kepada pemain belakang," ucap dia.
Klaim Bravo terkonfirmasi lewat statistik laga antara Man City dan West Bromwich Albion pada lanjutan Premier League di The Hawthorns. Dia melepaskan total 44 operan dalam partai tersebut.
Kemampuan ini dianggap menjadi nilai plus Bravo daripada pendahulunya di Man City, Joe Hart. Selama berkarier di Etihad, pemilik nama terakhir lebih sering melancarkan umpan panjang.
.@Notamendi30, @Guendogan8 or @sterling7... Who's October's @EtihadAirways POTM?
— Manchester City (@ManCity) November 2, 2016
Vote ?? https://t.co/qpEUeWn2IP #mcfc pic.twitter.com/Gb0e9ENhPo
Baca Juga:
Hanya, Bravo enggan membandingkan dirinya dengan Hart demi menghindari tekanan.
"Anda tidak boleh memikirkan siapa yang berdiri di bawah mistar sebelumnya. Anda harus mencari cara untuk bermain di level tertinggi," ucap pemain asal Cile itu.
Selain piawai mendistribusikan bola, Bravo juga menunjukkan rapor defensif cukup impresif. Dia mencatat lima clean sheet dalam 13 pertandingan semua ajang musim ini.
Will it be @aguerosergiokun, @LucyBronze or @FPaolo10 for @Nissan Goal of the Month? #mcfc pic.twitter.com/PSW7hPlNOI
— Manchester City (@ManCity) November 2, 2016