Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum lawatan ke Mendizorroza guna bersua Alaves, Sabtu (30/10/2016), publik Real Madrid terlibat dalam jajak pendapat menyoal bomber utama yang layak memulai laga bagi Los Merengues. Hasilnya? Sebanyak 81% responden memilih Alvaro Morata ketimbang Karim Benzema.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Jika acuannya jumlah gol yang telah dikoleksi sepanjang musim 2016/17, mayoritas Madridistas memang tak keliru. Tatkala Benzema baru mengemas empat gol di seluruh kompetisi, argo gol Morata telah mencapai enam biji.
Pilihan pada Morata semakin tepat karena di Mendizorroza ia kembali masuk papan skor.
“Morata telah menunjukkan kinerja fantastis dan sangat layak untuk melakukan start,” begitu penuturan Mateo Kovacic, gelandang bertahan Madrid yang belakangan juga menjadi starter pascamusibah patah kaki yang menimpa Casemiro.
“Namun, yang utama adalah kami menang, bukan siapa pencetak golnya.”
Morata layak mendapatkan kredit karena kemunculannya dalam tim berimbas langsung pada kemenangan Madrid.
Dari total 18 golnya selama berseragam Madrid, 13 gol di antaranya lahir saat Morata masuk sebagai pengganti guna memecah kebuntuan.
Di musim ini, empat gol dari bangku cadangan memastikan tripoin atas Sporting Lisbon di LC dan atas Athletic Bilbao di La Liga.
Dalam cakupan rivalitas Morata dan Benzema, mungkin Madrid bisa dibilang mengalami kemunduran akibat menumpulnya trio BBC.
Mesin gol yang juga terdiri atas Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo, dan sedemikian menakutkannya itu, ternyata tak lagi dahsyat sebagaimana tiga, dua, dan semusim lalu.
Kendati demikian, dari perspektif ketajaman tim secara overall, masuknya nama Morata justru sebuah berkah.
Zinedine Zidane selaku pelatih tak lagi harus menggantungkan nasib timnya pada trisula BBC dalam membongkar barikade lawan.
Para pelapis, termasuk Morata, terbukti punya kontribusi besar.
Sebelum kemenangan versus Alaves, yang memastikan Madrid masih menduduki singgasana klasemen La Liga 2016/17, anak-anak asuh Zidane sempat memainkan partai leg I 32 besar Copa del Rey melawan Cultural Leonesa.
Di laga tersebut, dua wajah baru sukses masuk score sheet.
Mereka adalah Nacho Fernandez dan Mariano Diaz. Artinya, dalam perjalanan musim ini, Madrid telah menyodorkan 18 nama berbeda di papan skor.
Jumlah yang tergolong ciamik, meski untuk ukuran Madrid sekalipun. Maklum, berarti tinggal Casemiro, Fabio Coentrao, dan Kovacic yang belum berkesempatan mencetak gol.
Persebaran ini pun memastikan Madrid mengulang catatan serupa di musim lalu, di mana 18 pemain berbeda juga sukses mengoyak jala lawan.
Bedanya, di 2015/16 Raphael Varane dan Alvaro Arbeloa yang menjadi “terdakwa” alias yang tidak menemui papan skor sepanjang musim.