Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang tim nasional Indonesia, Evan Dimas, tidak memiliki preferensi khusus soal pasangannya di lini tengah.
Peran Evan di lini tengah belum tergantikan. Buktinya, dia selalu menjadi starter dalam dua uji coba terakhir.
Hanya, ada perbedaan perihal pendampingnya di lini tengah. Saat Indonesia menang 3-0 atas Malaysia, 6 September 2016, Evan berpasangan dengan Bayu Pradana.
Adapun ketika Indonesia ditahan Vietnam 2-2, 9 Oktober 2016, Evan berdampingan dengan Dedi Kusnandar.
Dari Bayu dan Dedi, siapa yang memiliki gaya main klop dengan Evan?
"Dengan siapa pun, saya merasa nyaman. Tidak ada keharusan saya bermain dengan Bayu, Dedi, atau pemain lain," tutur Evan di Hotel Yasmin, Selasa (1/11/2016).
Evan turut membahas persaingan di lini tengah seiring kedatangan Stefano Lilipaly. Sebagai gelandang serang bernaluri ofensif, Lilipaly diperkirakan bakal berebut tempat dengan Evan di lini tengah.
"Untuk Lilipaly, saya sendiri belum mengetahui. Kami kan belum pernah bermain bersama. Siapa pun yang siap akan bermain," kata pemain berusia 21 tahun itu.
Alternatif Strategi Timnas, Wadah untuk Lilipaly? https://t.co/GlteqU2Tco pic.twitter.com/7SnImjGLh2
— Juara (@Juara) October 31, 2016
Baca Juga:
Di lain sisi, asisten pelatih Wolfgang Pikal membuka kemungkinan untuk menurunkan Evan dan Lilipaly secara bersamaan.
Terlebih lagi, Lilipaly tergolong pemain fleksibel dan tidak melulu berperan sebagai gelandang tengah.
"Mungkin saja mereka bermain bersama. Lilipaly sudah bermain di lima posisi tahun ini, termasuk gelandang serang, gelandang saya, dan bek kanan," tutur Pikal.
Lilipaly sendiri belum pernah mengikuti uji coba atau training camp (TC). Dia dijadwalkan melakoni satu partai uji coba, yaitu ketika Indonesia melawan ke Hanoi, Vietnam, Selasa (8/11/2016).
[video]https://video.kompas.com/e/5192489925001_v1_pjuara[/video]