Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terlalu Pendiam, Messi Dinilai Tak Layak Jadi Kapten Argentina

By Nugyasa Laksamana - Rabu, 2 November 2016 | 07:49 WIB
Lionel Messi melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Uruguay, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Estadio Malvinas Argentinas, Kamis (1/9/2016) atau Jumat pagi WIB. (JUAN MABROMATA/AFP)

Lionel Messi dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik dunia. Namun, pemain FC Barcelona itu rupanya dianggap tak cocok jadi kapten tim nasional Argentina.

Pendapat itu dilontarkan Daniel Passarella, mantan bek dan pelatih Argentina yang pernah menjuarai dua edisi Piala Dunia, yakni 1978 dan 1986.

Passarella, 63 tahun, tak pernah meragukan kemampuan Messi sebagai pemain. Bahkan, ia mengaku sangat mengagumi bakat Messi.

Kendati demikian, Passarella tak sepakat jika Messi menjadi kapten Argentina. Sang legenda menilai Messi kurang mampu dalam memimpin rekan setimnya.

Hal itu tak terlepas dari keputusan Messi seusai Argentina kalah di final Copa America 2016. Kala itu, Messi frustrasi karena selalu gagal membawa negaranya juara, dan akhirnya memilih pensiun.

Namun, Messi menarik keputusannya tersebut dan kembali memperkuat Tim Tango.

Passarella pun menyarankan agar ban kapten Argentina diberikan kepada pemain yang lebih mampu, seperti Ramiro Funes Mori, bek tengah milik Everton.

"Melepas ban kapten Argentina dari Messi akan mengurangi bebannya. Argentina sudah punya seorang pemimpin, yakni Ramiro Funes Mori. Dia seharusnya jadi kapten," kata Passarella kepada El Mercurio, Selasa (1/11/2016).

"Memimpin sebuah kelompok adalah hal yang berbeda dengan cara Anda bermain. Saya mengangumi Messi, tetapi secara kepribadiannya dan caranya memimpin, ia terkesan pendiam dan malu-malu," tuturnya.

Argentina tak pernah lagi menggenggam status juara dunia sejak era Passarella. Teranyar, prestasi terbaik mereka di Piala Dunia adalah runner-up edisi 1990 dan 2014.

Argentina juga mengalami kering prestasi dalam turnamen sekelas Copa America, dengan terakhir kali juara pada 1993.