Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manchester United Pintar, tetapi Galau

By Rabu, 2 November 2016 | 10:01 WIB
Manajer Manchester United, Jose Mourinho (kanan), memberikan instruksi kepada kapten Wayne Rooney dalam laga Premier League kontra Stoke City di Old Trafford, 2 Oktober 2016. (SCOTT HEPPELL/AFP)

Ditahan imbang Burnley pada Sabtu (29/10/2016) membuat Manchester United mendapat celetukan yang cukup pedas. Setan Merah disebut merupakan tim yang pintar mengolah bola, tetapi sulit untuk memenangi pertandingan.

Penulis: Dedi Rinaldi

United di tangan Jose Mourinho memang terlihat menjadi tim yang cerdas, menarik, indah dan perkasa karena bermateri lengkap dan disesaki bintang mahal. Namun, hasil imbang dengan tim sekelas Burnley, dan ketika Setan Merah bermain sebagai tuan rumah di Stadion Old Trafford, membuat semuanya seolah menjadi sia-sia.

Mourinho disebut hanya memperpanjang kegalauan yang telah dilakukan oleh pelatih sebelumnya, yaitu Louis van Gaal. Dalam dua musim masa tugas, United juga dibentuk oleh Van Gaal menjadi tim menarik secara materi pemain dan jagoan dalam ball possesion atau menguasai pertandingan, tetapi kerap gagal memenangi laga.

“United sudah jauh dari apa yang pernah dibangun oleh Sir Alex Ferguson. Lebih mengandalkan pemain lokal yang tidak begitu mementingkan penguasaan bola, tapi mempunyai tujuan jelas dan mampu menguasai kompetisi,” kata legenda United, Gary Neville.

Sampai pekan ke-10, United kini berada di posisi kedelapan di klasemen. Sosok yang  lagi-lagi menjadi sorotan ialah Mourinho. Bahkan, kehidupan pribadi Mourinho pun mulai diutak-atik dengan gencar.

Mulai berembus kabar bahwa kinerja United yang tidak jelas saat ini karena berasal kenyataan bahwa sesungguhnya Mourinho tidak nyaman berada di United. Pers Inggris menggambarkan kehidupan Mourinho di Manchester tak ubahnya sebagai sebuah bencana.

Pers menandainya karena hingga kini Mourinho belum tinggal di sebuah rumah di Manchester meski sudah menangani Setan Merah sejak Mei silam. Mourinho diketahui lebih memilih tinggal di sebuah hotel bernama Lowry.

Soal ini, Mourinho meledak dan membantah keras. Menurutnya, ia kesulitan bergerak leluasa tanpa kejaran media, sehingga memilih tinggal di hotel yang terbilang memiliki sistem keamanan lebih ketat.

“Anda bilang hidup saya sebuah bencana. Itu berarti Anda telah menulis kebohongan mengenai saya. Anda juga telah membuat klub ini ada dalam situasi yang buruk,” kata Mourinho.