Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ditahan imbang Burnley pada Sabtu (29/10/2016) membuat Manchester United mendapat celetukan yang cukup pedas. Setan Merah disebut merupakan tim yang pintar mengolah bola, tetapi sulit untuk memenangi pertandingan.
Penulis: Dedi Rinaldi
United di tangan Jose Mourinho memang terlihat menjadi tim yang cerdas, menarik, indah dan perkasa karena bermateri lengkap dan disesaki bintang mahal. Namun, hasil imbang dengan tim sekelas Burnley, dan ketika Setan Merah bermain sebagai tuan rumah di Stadion Old Trafford, membuat semuanya seolah menjadi sia-sia.
Mourinho disebut hanya memperpanjang kegalauan yang telah dilakukan oleh pelatih sebelumnya, yaitu Louis van Gaal. Dalam dua musim masa tugas, United juga dibentuk oleh Van Gaal menjadi tim menarik secara materi pemain dan jagoan dalam ball possesion atau menguasai pertandingan, tetapi kerap gagal memenangi laga.
“United sudah jauh dari apa yang pernah dibangun oleh Sir Alex Ferguson. Lebih mengandalkan pemain lokal yang tidak begitu mementingkan penguasaan bola, tapi mempunyai tujuan jelas dan mampu menguasai kompetisi,” kata legenda United, Gary Neville.
Sampai pekan ke-10, United kini berada di posisi kedelapan di klasemen. Sosok yang lagi-lagi menjadi sorotan ialah Mourinho. Bahkan, kehidupan pribadi Mourinho pun mulai diutak-atik dengan gencar.
Mulai berembus kabar bahwa kinerja United yang tidak jelas saat ini karena berasal kenyataan bahwa sesungguhnya Mourinho tidak nyaman berada di United. Pers Inggris menggambarkan kehidupan Mourinho di Manchester tak ubahnya sebagai sebuah bencana.
Pers menandainya karena hingga kini Mourinho belum tinggal di sebuah rumah di Manchester meski sudah menangani Setan Merah sejak Mei silam. Mourinho diketahui lebih memilih tinggal di sebuah hotel bernama Lowry.
Soal ini, Mourinho meledak dan membantah keras. Menurutnya, ia kesulitan bergerak leluasa tanpa kejaran media, sehingga memilih tinggal di hotel yang terbilang memiliki sistem keamanan lebih ketat.
“Anda bilang hidup saya sebuah bencana. Itu berarti Anda telah menulis kebohongan mengenai saya. Anda juga telah membuat klub ini ada dalam situasi yang buruk,” kata Mourinho.
Situasi Rooney
Mourinho sepertinya memang tidak menjalani bulan madu dengan nyaman. Namun, jika ingin hidupnya lebih tenang, pelatih asal Portugal ini harus melakukan peningkatan yang signifikan. Apalagi, pada November, United memiliki satu pertandingan prestisius di kancah Premier League, yaitu bertemu Arsenal.
Tim London ini tengah naik daun dan tengah menjadi calon kuat juara. Mengingat Arsenal tengah menjadi pujian, maka rasanya United bisa meraih pandangan positif jika mampu melunakkan Arsenal pada 19 November nanti.
Selain itu, Mourinho juga wajib menjelaskan dengan jernih mengenai status pemain kecintaan United, yaitu Wayne Rooney. Pasalnya, sudah muncul dukungan agar Rooney kembali ke klub lamanya, Everton, ketimbang menjadi penganggur di United.
Masa depan Rooney memang diliputi ketidakpastian karena kehilangan tempat utama di bawah asuhan Mourinho. Malah, sudah muncul kabar yang mengatakan bahwa sang kapten berusia 31 tahun ini sudah diizinkan pergi dari Old Trafford.
Gelandang Everton, Leon Osman, menyambut positif kabar tersebut dan mendukung bila Rooney kembali ke Everton. Osman pernah bermain bersama Rooney di Everton hingga 2004.
“Saya kira Rooney sudah memikirkan tentang itu dalam beberapa musim belakangan dan Anda tahu ia sejatinya merupakan seorang Evertonian. Saya sangat yakin bahwa ia akan dengan senang hati kembali,” ucapnya.
Rooney disingkirkan dari starting XI saat United bermain pada duel prestisius versus Chelsea dan absen saat United menang 1-0 atas Manchester City di Piala Liga. Dari 10 pertandingan Premier League, Rooney baru bermain dalam sembilan pertandingan dengan empat kali sebagai pemain pengganti.