Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum menantang Myanmar di Stadion Thuwunna YTC, Yangon (4/11/2016), dan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi (8/11/2016), timnas menggeber latihan penyelesaian akhir. Hal itu dilakukan dalam pelatnas tahap ketujuh di Karawaci, Tangerang, 29 Oktober-1 November 2016.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Latihan itu diaplikasikan dengan skema operan silang dan operan satu-dua. Dalam beberapa sesi latihan, satu pemain ditempatkan di ujung lapangan yang diwajibkan mengirim bola lambung ke tengah.
Selanjutnya, pemain yang menerima bola itu melakukan pola operan 1-2 dengan rekan yang lain dan kemudian berujung pada tembakan ke arah gawang.
Tak hanya striker atau gelandang yang mendapatkan kesempatan menembak dalam menu latihan tersebut. Pemain bertahan pun diwajibkan menjalani menu itu sembari mematangkan sistem pertahanan.
Meski produktivitas timnas sudah terlihat gemilang di dua laga uji coba dengan lima gol, pelatih Alfred Riedl belum merasa puas.
Baca Juga:
Menurut Alfred Riedl, Boaz Solossa dkk bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi dibandingkan saat ditantang Malaysia (6/9/2016) dan Vietnam (9/10/2016).
“Kami berharap pemain tak pernah puas. Bila sudah bagus, tentu bisa luar biasa. Jika sudah luar biasa, tentu bisa fantastis,” ucap juru taktik asal Austria tersebut.
Sementara itu, salah satu stok striker yang dimiliki timnas, Lerby Erliandry, mengatakan dirinya dan rekan-rekan lain sudah paham terkait pola serangan yang diinginkan Riedl.