Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sempat ingin dibuang karena perut buncitnya, Achmad Kurniawan membuktikan diri dalam delapan partai terkini. Meski berlabel kiper ketiga, nyatanya AK mampu mengawal gawang Arema Cronus sama baiknya dengan Kurnia Meiga dan Kadek Wardana, dua kiper utama Singo Edan.
Penulis: Ovan Setiawan/Kukuh Wahyudi
Total, AK telah mementahkan 26 tembakan dari 32 tembakan yang dihadapinya dalam delapan pertandingan. Bahkan, ia sukses mencatatkan empat kali clean sheet.
Walhasil, pandangan sebelah mata yang diberlakukan pelatih Milomir Seslija terhadap AK telah runtuh. Pelatih asal Serbia itu kini justru menganggapnya sebagai pahlawan Arema dalam beberapa laga terakhir.
“Untuk saat ini dia adalah kiper terbaik, tidak peduli dengan berat badannya,” ucap Milo.
Sebagai atlet, berat badan AK saat ini memang sudah tak ideal. Dengan tinggi badan sekitar 175 cm, berat badannya mencapai 86 kg.
Pelatih kiper Arema, Yanuar Hermansyah, menuturkan bahwa sebenarnya Arema cukup beruntung memiliki kiper-kiper sarat pengalaman bertanding.
Baca Juga:
Saat dihadapkan dengan situasi dua kiper yang cedera secara bersamaan seperti saat ini, maka pengalaman akhirnya yang berbicara.
“AK punya pengalaman, meskipun mungkin secara fisik tidak seperti dulu lagi. Naluri yang seharusnya menjadi penjaga gawang yang baik masih tetap ada dalam dirinya," tutur Yanuar.
"Saya rasa kelincahan AK bukan hanya catatan masa lalu, tapi juga untuk saat ini. Hal itu sudah dia buktikan saat dia diturunkan dalam pertandingan,” ucap pelatih kiper yang akrab disapa Begal ini.
“AK telah mencoba membuktikan bahwa pandangan orang selama ini salah. Setidaknya orang tidak melihat AK dari tampilan luarnya, tapi apa yang dilakukannya untuk tim ini,” ujarnya.
Aksi Cadangan
Menurut AK, raihannya selama delapan laga terakhir ini bukanlah suatu kebetulan. Ia mengungkapkan bahwa selama 18 partai sebagai kiper cadangan, dirinya selalu berlatih maksimal.
“Menjaga kondisi itu memang penting. Setiap pemain memang dituntut untuk siap bila sewaktu-waktu diharuskan turun di lapangan,” ucapnya.
Menanggapi banyaknya sanjungan terhadap dirinya tentang reflek yang masih tersisa di bawah mistar gawang, AK menilai bahwa hal tersebut bukanlah hal yang aneh.
“Sebenarnya ini bukan hal yang instan sebab reflek bisa dibentuk dari pengalaman dan juga latihan,” tuturnya.
Kini, kiper kelahiran Jakarta, 31 Oktober 1977 itu telah mempersembahkan empat kemenangan, dua kali imbang, dan dua kekalahan bagi Arema.
[video]https://video.kompas.com/e/5191901520001_v1_pjuara[/video]