Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Frank de Boer, Pelatih Asing Terburuk di Inter

By Dwi Widijatmiko - Senin, 31 Oktober 2016 | 20:45 WIB
Ekspresi lesu pelatih Inter Milan, Frank de Boer, dalam partai Serie A di kandang Sampdoria, Luigi Ferraris, Genoa, 30 Oktober 2016. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Keberadaan Frank de Boer di kursi pelatih Inter Milan kembali menjadi tanda tanya besar. Dia disebut-sebut akan dipecat lagi menyusul kekalahan 0-1 Inter dari Sampdoria di Luigi Ferraris, Minggu (30/10/2016).

Inter Milan sudah mengalami tujuh kekalahan dan hanya menang lima kali dalam 14 pertandingan di semua ajang musim ini. Beredar rumor De Boer akan dipecat jika Inter sampai kalah dari Southampton di Liga Europa, Kamis (3/112016).

Ada pula yang menyebut Inter akan menunggu sampai partai pekan ke-12 Serie A melawan Crotone pada akhir pekan mendatang sebelum memecat De Boer.

Setelah partai itu, kompetisi klub akan libur karena ada jadwal pertandingan antarnegara. Biasanya, momen itu paling tepat untuk mengganti pelatih.

Media Italia menyebut Leonardo (Brasil) sekarang menjadi favorit kuat pengganti De Boer jika ia dipecat.

Manajemen Inter dikabarkan terbelah dua. Presiden Erick Thohir dan CEO Michael Bolingbroke merasa De Boer perlu diberi waktu lebih lama. Tetapi, Suning Group sebagai pemilik saham terbanyak ingin secepatnya menendang De Boer.

Apapun konklusinya, tidak bisa dibantah De Boer adalah salah satu pelatih asing terburuk yang pernah menangani Inter. Hal itu didasarkan pada persentase kemenangan yang diraihnya.

Persentase kemenangan De Boer hanya 35,71 persen. Di antara pelatih asing, dia hanya lebih baik dari Ferenc Molnar (Hungaria/0 persen), Mircea Lucescu (Rumania/31,82), dan Jesse Carver (Inggris/32,5).

Baca juga:

Roy Hodgson (Inggris) dan Rafael Benitez (Spanyol) pernah begitu dibenci tifosi Inter karena mereka dianggap membuat Nerazurri tampil membosankan.

Tetapi, persentase kemenangan Hodgson (44,94) dan Benitez (48) masih jauh lebih bagus daripada De Boer.