Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Antonio Conte memendam penyesalan pada musim panas 2016, ketika dirinya harus berganti jabatan dari pelatih tim nasional Italia menjadi Manajer Chelsea.
Chelsea sudah mengonfirmasi Conte sebagai manajer baru sejak 4 April 2016 atau sebelum Italia mengikuti Piala Eropa 2016.
Selama Piala Eropa, Conte merasakan kedekatan antar-anggota tim, mulai dari pemain, staf, hingga kitman. Dia pun merasa berat ketika harus meninggalkan kebersamaan itu setelah Italia disingkirkan Jerman di perempat final.
"Ya ada penyesalan karena harus pergi ke Chelsea begitu cepat. Saya berpikir tidak bisa meninggalkan mereka. Kami sudah seperti keluarga," tutur Conte.
On target against Leicester and Man Utd, @WillHillBet have enhanced Eden Hazard to score in a win for us today (18+) https://t.co/xGAFsgMaZ7 pic.twitter.com/HR4D1A2wZC
— Chelsea FC (@ChelseaFC) October 30, 2016
Sebagai konsekuensi lain, pria berusia 57 tahun itu tidak memiliki banyak waktu persiapan sebelum menangani The Blues, julukan Chelsea.
Diakui Conte, durasi singkat tersebut menyulitkan dirinya. Terlebih lagi, dia harus menghadapi kultur yang berbeda jauh dengan sepak bola Italia.
"Saya mengalami perubahan dalam berbagai aspek. Di Italia, saya bekerja dengan beberapa direktur. Sebaliknya, saya menjadi sosok sentral yang harus mengambil banyak keputusan di sini," ucap Conte.
Sejauh ini, adaptasi dan kinerja Conte tergolong memuaskan. Chelsea menempati peringkat kelima dengan koleksi 19 poin dari sembilan pertandingan.
Mereka bisa mendongkrak posisi apabila menang atas Southampton pada partai lanjutan Premier League di Stadion St Mary, Minggu (30/10/2016). Sebab, empat tim teratas sudah melakoni sepuluh laga.
Southampton v Chelsea. The history... https://t.co/wc8upmZoua pic.twitter.com/VR6WKQBY1E
— Chelsea FC (@ChelseaFC) October 30, 2016