Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BALI, JUARA.net – Bek sayap Bhayangkara FC, Dany Saputra mengisahkan perjuangannya untuk bisa bangkit dari cedera panjang yang menimpanya. Keluarga menjadi faktor penting yang membuat Dany mampu bangkit.
Dany Saputra mengalami cedera lutut pada pertengahan 2015, seusai timnya menjalani laga uji coba melawan Persipur Purwodadi.
Nyaris satu tahun penuh, namanya tak lagi menghiasi pentas sepak bola nasional demi memulihkan cedera itu.
”Ceritanya ya mungkin dari kemauan ingin sembuh yang besar, kerja keras, dan ingin mengembalikan performa yang hilang setelah cedera,” ujar Dany.
”Sosok inspirasinya hanya keluarga saya sendiri. Karena tulang punggung keluarga hanya saya, jadi harus segera sembuh untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” tuturnya.
Baca juga:
Keluarga memang punya peran penting untuk Dany. Ia termotivasi cepat sembuh karena tidak ingin melihat keluarganya susah.
”Kalau saya tidak sembuh-sembuh, nanti mau makan apa keluarga saya,” kata pemain asal Kediri ini.
Motivasi besar Dany untuk cepat sembuh pada akhirnya memang berbuah manis. Perlahan pemain kelahiran 1 Januari 1991 ini mulai tampil reguler bersama Bhayangkara FC.
Pos bek kiri Bhayangkra FC yang sebelumnya permanen menjadi milik M Fatchurohman, kini mulai dipercayakan pada Dany oleh pelatih Ibnu Grahan.
”Soal main jadi pilar inti, semua ada di tangan pelatih. Beliau yang menilai,” ucap pemain yang sempat membela Persija.
Meski sudah mulai kembali menemukan penampilan terbaiknya, Dany tak mau muluk-muluk menatap peluangnya kembali ke timnas.
Eks pilar timnas U-23 ini mengaku tak mau memikirkan peluangnya masuk timnas senior dan fokus di klub dulu.
”Untuk peluang ke timnas Indonesia, saya tidak terlalu berpikir ke arah sana. Kalau memang rejeki, saya pasti ada jalan buat ke sana,” ujar Dany.