Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mendapatkan kepercayaan penuh sebagai ujung tombak Paris Saint-Germain (PSG) musim 2016/17 membuat Edinson Cavani mampu tampil impresif dan tajam. Sejak awal musim ini, PSG tidak lagi diperkuat Zlatan Ibrahimovic lantaran memilih tidak memperpanjang kontrak dan pindah ke Manchester United.
Penulis: Wisnu Nova Wistowo
Kehilangan Ibra bukan berarti wajib membeli pemain besar lainnya bagi sosok pelatih baru Unai Emery. Ia cukup optimistis dengan komposisi skuat yang masih dimiliki PSG.
Terlebih, ia masih mempunyai sosok yang mumpuni dalam diri Edinson Cavani. Sejak awal musim, Emery telah menyatakan memberikan kepercayaan penuh kepada Cavani untuk menjadi pengganti Ibrahimovic.
“Penting untuk memberikan kepercayaan diri kepada Cavani. Tidak mudah mendatangkan pemain yang sangat penting agar dapat bersaing dengannya,” kata Emery kepada RMC.
Kepercayaan itu pun tak disia-siakan striker tim nasional Uruguay berusia 29 tahun ini. Dalam 10 pekan pertama 2016/17, Cavani mampu mencetak sembilan gol di Ligue 1.
Jumlah tersebut adalah torehan awal terbaik sepanjang karier Cavani di pentas Eropa dan level liga domestik. Catatan kedua terbaiknya dalam periode yang sama hanya menghasilkan delapan gol ketika berseragam Napoli pada musim 2010/11.
“Saya adalah pesepak bola profesional. Saya tentu harus berusaha memberikan yang terbaik demi membantu tim,” ujar Cavani seperti dilansir FourFourTwo.
Klub raksasa asal Kota Paris tersebut pun selalu memetik kemenangan di tujuh pertandingan terakhir setiap Cavani mampu mencetak gol.
Penyerang dengan nama lengkap Edinson Roberto Cavani Gomez menempati posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak sementara Ligue 1 dengan tambahan satu gol saat bertandang ke Lille pada akhir pekan ini.
Akan tetapi, konsistensi PSG dalam perolehan hasil belum sebaik ketika masih mengandalkan Ibrahimovic.
Sejak musim 2012/13 hingga 2015/16 PSG tidak pernah mengalami kekalahan dalam 11 pertandingan pertama Ligue 1.
Musim ini, klub berjulukan Les Parisiens sudah mengalami dua kekalahan, kontra AS Monaco dan Toulouse, serta dua kali seri.
Kehilangan 10 poin membuat PSG tidak berada di puncak klasemen dan hanya menempati urutan ketiga hingga pekan ke-10.