Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lazio Vs Sassuolo, Ujian Kaki Kukuh Sang Elang Biru

By Sabtu, 29 Oktober 2016 | 22:24 WIB
Ciro Immobile (kiri) merayakan gol Lazio ke gawang Udinese pada partai lanjutan Serie A di Stadion Friulli, Sabtu (1/10/2016). (SS LAZIO )

Ada kemungkinan Lazio mengakhiri pekan ke-11 Serie A 2016/17 di tempat ketiga klasemen. Salah satu syaratnya adalah mengalahkan Sassuolo pada Minggu (30/10/2016). Syarat yang lain, peringkat 4 saat ini, AC Milan, gagal menang melawan Pescara dan urutan ketiga, Napoli, dikalahkan Juventus.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Dengan koleksi 18 poin, Lazio cuma tertinggal satu angka dari Milan dan dua poin dari Napoli. Tempat ketiga klasemen bakal menjadi posisi tertinggi I Biancoceleste sejauh ini di Serie A 2016/17.

Mengesampingkan potensi naik peringkat, mengalahkan Sassuolo bukan target yang sulit bagi Lazio. Meski selalu menang atas Sang Elang dalam dua pertemuan terakhir, performa Sassuolo tak cukup meyakinkan musim ini.

Sassuolo hanya menang satu kali dalam lima partai sepanjang Oktober. Bandingkan dengan Lazio, yang tak terkalahkan bulan ini. Selain itu, trisula Lazio begitu hidup. Ciro Immobile telah mengemas delapan gol di liga musim ini. Demikian pula dengan dua rekannya di lini depan.

Felipe Anderson sudah membuat satu gol dan empat assist, sementara Balde Keita mengantongi tiga gol dan dua assist hingga pekan ke-10 Serie A 2016/17.

Situasi berbeda dialami Sassuolo, yang masih mencari ujung tombak andalan sejak ditinggal Domenico Berardi. Dia mengalami cedera sejak akhir Agustus.

Hanya Gregoire Defrel yang cukup tajam dengan koleksi empat golnya. Alessandro Matri, Pietro Iemmello, dan Antonio Ragusa belum bisa memenuhi ekspektasi pelatih Eusebio Di Francesco.

Meski tampak tidak diunggulkan, Sassuolo bisa mencuri gol dari Lazio. Sejak kalah 0-3 dari Pescara (28/8), Sassuolo selalu bisa membobol gawang lawan.

Ancaman ini kudu diantisipasi para bek Lazio, yang selalu kebobolan di tiga partai liga terbaru. Cederanya Stefan de Vrij berarti arsitek tim, Simone Inzaghi, akan memercayakan jantung pertahanan pada dua bek tengah yang sama-sama berusia 22 tahun, Wesley Hoedt dan Wallace.

Dengan fakta bisa mencetak gol dalam delapan gim Serie A terkini, Sassuolo jelas ujian tepat bagi duet bek muda yang tengah mencuri perhatian karena kesolidannya ini.

Wallace dituntut lebih disiplin dalam mengawal lini belakang Lazio. Dia baru saja membuat kesalahan berupa gol bunuh diri ketika timnya mengalahkan Cagliari 4-1 (26/10).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P