Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Bayern Muenchen, Arturo Vidal, masuk 30 nominasi pemenang Ballon d'Or 2016. Namun, dia mengecam cara pemilihan pemenang penghargaan tersebut.
"Hadiahnya selalu untuk penyerang," kata Vidal kepada radio Cile, Cooperativa, Kamis (27/10/2016).
"Pemain dengan nilai pasar lebih tinggi yang akan menang," ucap dia lagi.
Pemain Terbaik Juventus 2013 ini mempertanyakan parameter untuk menjadi peraih Ballon d'Or.
Apalagi, Vidal sudah merasa berhasil memberikan pencapaian terbaik untuk klub dan negaranya pada 2016.
16' GOAL! 1-0 @FCBayernEN
— FOX Sports Football (@FOXSportsFC) October 22, 2016
Vidal gets a free header and scores to break the deadlock #FCBBMG https://t.co/PIqaBz92bH
Pesepak bola berusia 29 tahun ini mengantarkan Bayern merengkuh trofi Bundesliga dan DFP Pokal, serta membawa Cile memenangi Copa America.
"Jika kriteria penghargaan berdasarkan prestasi, pemenangnya akan berbeda," ujar Vidal.
Baca Juga:
"Tahun ini berjalan luar biasa untuk saya dan saya hanya kehilangan titel Liga Champions," tuturnya lagi.
Pernyataan Vidal merajuk pada pengoleksi Ballon d'Or sejak 2008-2015 yang dikuasai oleh pemain depan.
Sejak gelandang serang AC Milan, Ricardo Izecson dos Santos alias Kaka, menyabet Ballon d'Or pada 2007, tidak ada lagi pemain berposisi selain striker yang mampu meraih trofi prestisius itu.
Bahkan, hanya ada nama Cristiano Ronaldo (2008, 2013, 2014) dan Lionel Messi (2009, 2010, 2011, 2012, 2015) yang secara bergantian menerima Ballon d'Or setelah Kaka.