Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komite Kompetisi La Liga mengeluarkan vonis Valencia dan FC Barcelona sama-sama bersalah dalam insiden pelemparan botol pada pengujung laga kedua tim di Mestalla, Sabtu (22/10/2016).
Barcelona menang tipis 3-2 dalam duel sengit di kandang Valencia itu. Gol penentu kemenangan El Barca dicetak Lionel Messi melalui tendangan penalti pada menit terakhir.
Selebrasi gol Messi menjadi pemicu insiden. Para pemain Barcelona merayakannya secara emosional di depan tribune suporter tuan rumah.
Kerumunan pemain Barca lantas bubar ketika botol plastik (dan diklaim objek-objek lain) melayang ke arah mereka dari tribune.
Neymar dan Luis Suarez memegangi kepala dan tersungkur. Messi pun murka ke arah fans Valencia. Dari sudut pandang kubu Barcelona, mereka merasa menjadi korban.
Akibatnya, Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) menjatuhkan denda 1500 euro (Rp 21,3 juta) pada Valencia dan ancaman menggelar laga kandang tanpa penonton jika insiden sama terulang.
Full-time whistle is blown thanks to all VCF fans for being behind the team whether at Mestalla or at home,thanks pic.twitter.com/nGb7wNYS1i
— Valencia CF English (@valenciacf_en) October 22, 2016
Pihak Barca juga dituding bersalah karena reaksi perayaan gol mereka itulah yang memicu terjadinya insiden. Gestur Neymar yang agresif terhadap penonton dianggap memancing amarah fans Valencia.
Selain itu, reaksi sejumlah awak Barcelona saat insiden terjadi dinilai sebagai aksi teatrikal dan berlebihan. Neymar cs dituding berpura-pura kesakitan dan cedera walau cuma dikenai botol plastik.
Presiden La Liga, Javier Tebas, mengatakan para pemain El Barca bertindak memalukan.
"Aksi itu seperti permainan boling karena sejumlah pemain jatuh secara bersamaan. Mungkin mereka cedera karena terkena cipratan air. Saya tidak suka itu. Kami harus mengenyahkan perilaku seperti itu," ucap Tebas kepada Sportyou.