Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lini Belakang Milan, dari Nesta ke 'Nesta'

By Kamis, 27 Oktober 2016 | 16:25 WIB
Alessio Romagnoli dan Davide Calabria, dua pemain muda yang dipercaya Vincenzo Montella. (MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Milan pernah sangat identik dengan Brasil. Mereka begitu senang mengumpulkan talenta-talenta dari Negeri Samba mulai dari Serginho, Dida, Rivaldo, Cafu, Emerson, Kaka, Ronaldo, Ronaldinho, sampai Alexandre Pato.

Penulis: Sem Bagaskara

Saking kagumnya dengan bakat ofensif asal Brasil, manajemen Milan sampai nyaris tak mendengarkan permintaan pelatih Carlo Ancelotti pada 2002.

"Ancelotti menginginkan bek baru, tetapi tim malah merekrut Rivaldo," kata pelatih legendaris Milan, Arrigo Sacchi, mengisahkan.

Ancelotti akhirnya bisa tersenyum lega karena pada detik-detik menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2002, Il Diavolo sukses menggaet Alessandro Nesta dari Lazio dengan biaya 30,5 juta euro.

Selain berkembang menjadi pilar penting di sektor belakang, Nesta juga mewakili identitas Italia di tubuh tim.

Baca Juga:

Hanya, belakangan pemain Italia mahal yang didatangkan Milan tak mampu memberi kontribusi sebesar Nesta.

Stephan El Shaarawy, Mario Balotelli, dan Alessandro Matri seperti hanya numpang lewat.

Andrea Bertolacci juga terus diganggu cedera dan sulit mencapai performa terbaik.