Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Terdapat lima pemain berusia di atas 35 tahun yang tampil di Perbasi Cup 2016, yang digelar di GOR Soemantri Brojonegoro, Jakarta, 23-30 Oktober. Mereka ibarat anggur, yang semakin tua semakin enak.
Penulis: Aprelia Wulansari
Kematangan merekalah yang diperlukan untuk menyempurnakan tim di lapangan. Ya, tujuh pemain yang membela enam klub berbeda ini memang tak muda lagi, tapi mereka masih aktif dan terus dipercaya tim demi mengejar kemenangan di ajang yang dijadikan perayaan hari ulang tahun Perbasi ke-65 tersebut.
Salah satu pemain senior adalah centre CLS Knights Surabaya, Mario Wuysang, yang kini berusia 37 tahun. Meski tak muda lagi, Mario tak kalah dari para pemain muda.
“Semua soal mental. Saya tak pernah berpikir sudah berusia 37 tahun. Hanya berpikir bahwa saya adalah yang terbaik,” ucap Mario kepada BOLA, Jumat (21/10/2016).
Ayah dua anak ini pun membagikan resep bugarnya agar bisa tetap aktif di dunia perbasketan dalam usia matang.
“Saya tentu menjaga kondisi dan asupan makanan dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti mengurangi gula dan tanpa gluten,” tutur pemain berkepala plontos ini.
Hal senada dilakukan oleh pemain senior Satria Muda Pertamina, Rony Gunawan. Pria berusia 36 tahun tersebut juga menerapkan pola hidup sehat.
“Saya tentu lebih banyak menjaga kondisi. Rajin mengompres tubuh untuk relaksasi otot dan bermain efi sien. Saya sudah tak lagi bermain fisik. Semua itu untuk meminimalkan risiko cedera,” tutur ayah satu anak itu.
Kedisiplinan dan pengalaman para pemain senior inilah yang sangat dibutuhkan tim untuk mengejar titel dan kemenangan. Selain itu, pengalaman yang dipadukan dengan kualitas fisik para pemain muda dipastikan akan membuat tim yang mereka bela menjadi semakin solid.
Pada Perbasi Cup, Satria Muda menargetkan gelar juara. Ajang yang merupakan turnamen antara menuju liga basket nasional ini akan dijadikan kesempatan bagi tim untuk menunjukkan kekompakan dan kekuatannya.
Namun, hal berbeda terjadi di kubu CLS. Juara IBL musim 2015-2016 ini tak memiliki target di Perbasi Cup.
“Mungkin saya tak akan bermain banyak di Perbasi Cup karena pelatih mau mencoba para pemain muda untuk membangun chemistry-nya. Selain itu, kami tak ada target di sini,” tutur Mario.
Yang pasti, Perbasi Cup akan menjadi panggung utama para pemain senior yang kualitasnya bak anggur tua itu. Perbasi Cup diikuti 10 tim, yakni Hangtuah Sumsel, JNE Bandung Utama, NSH Jakarta, CLS Knights Surabaya, Pacific Caesar, Satria Muda Pertamina, Pelita Jaya EMP, M88 Aspac Jakarta, Satya Wacana Salatiga, dan Stadium Happy 8.