Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Danurwindo, membahas kaitan soccer intelegent dengan raihan emas tim sepak bola Indonesia pada SEA Games 1991 Manila. Menurut Danurwindo, program tersebut sangat dibutuhkan dalam sepak bola era modern.
Hal itu disampaikan Danurwindo pada Forum Diskusi BOLA dengan tema "Mencari Arah Sepak Bola Indonesia" yang diselenggarakan di Kantor Redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Menurut Danurwindo, soccer intelegent merupakan kecerdikan pemain dalam membaca permainan lawan, menganalisa jalannya laga, dan penggunaan teknik serta momentum mengeksekusi bola yang tepat.
"Kata orang kami cuma mengandalkan fisik pada SEA Games 1991. Namun saat itu, kami juga mempunyai taktik yang jelas," ucap Danurwindo.
"Dalam pembinaan usia muda, soccer intelegent juga harus seimbang dengan peningkatan kondisi fisik."
Eks Pelatih Timnas Indonesia, Danurwindo
Kala itu, Danurwindo bersama Anatoli Polosin dan Vladimir Yurin menjadi trio pelatih yang mempersembahkan emas terakhir Indonesia dari SEA Games.
Bermain hingga babak adu penalti, Ferril Raymond Hattu dkk akhirnya sukses mengalahkan Thailand dengan skor 4-3.
Saat itu, Indonesia dihuni mayoritas pemain muda antara lain Widodo Cahyono Putro, Aji Santoso, Rochi Putiray, hingga Peri Sandria.
Baca juga:
"Dalam pembinaan usia muda, soccer intelegent juga harus seimbang dengan peningkatan kondisi fisik. Jika stamina tak bagus, otak akan kurang oksigen dan pemain kehilangan fokus," katanya.
Kombinasi latihan fisik ala Eropa Timur dari Polosin plus penerapan soccer intelegent melalui Danurwindo, Indonesia kala itu berhasil meraih pencapain tertinggi kedua pada ajang SEA Games pasca-1987, Jakarta.
[video]https://video.kompas.com/e/5184038428001_v1_pjuara[/video]