Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanpa Joe Hart, Torino di Zona Degradasi

By Rabu, 26 Oktober 2016 | 14:25 WIB
Aksi kiper Torino, Joe Hart, saat melawan Lazio dalam laga lanjutan Serie A 2016-2017 di Stadion Olimpico di Torino, Turin, pada 23 Oktober 2016. (GETTY IMAGES)

Torino termasuk tim yang sukses membuat kejutan sampai Serie A melewati sembilan putaran. Il Toro berada di peringkat kelima dengan koleksi 15 poin dan tak pernah kalah dalam enam laga terakhir.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Trio lini depan, Adem Ljajic, Iago Falque, dan Andrea Belotti dengan mudah akan diklaim sebagai pahlawan tim. Ketiga orang ini telah membukukan total 13 gol dan empat assist.

Tetapi, nama Joe Hart tidak boleh dilupakan. Kiper timnas Inggris ini menikmati masa "pembuangannya" dari Manchester City karena dianggap tidak bisa mengoper bola sebagus Claudio Bravo.

Nyatanya, Hart bermain bagus secara konsisten di Torino. Statistik penyelamatannya memang hanya tiga per pertandingan. Angka itu di bawah, dari misalnya Wojciech Szczesny (Roma/3,5), Gianluigi Donnarumma (Milan/3,25), atau bahkan penjaga gawang Bologna, Angelo Da Costa (5).

Namun, Hart membuat penyelamatannya di saat-saat yang menentukan. Kiper Chievo, Stefano Sorrentino, termasuk yang memuji portiere berusia 29 tahun ini.

"Torino telah merekrut seorang penjaga gawang yang bagus. Seseorang seperti dia bisa memberikan 10 poin ekstra kepada tim dalam satu musim. Penyelamatan-penyelamatannya yang menentukan bisa berkontribusi empat sampai enam kemenangan tipis," ujar Sorrentino kepada Tuttosport.

Delapan Poin

Kata-kata Sorrentino terbukti. Penyelamatan-penyelamatan Hart secara praktis sudah berkontribusi banyak poin kepada Torino.

Contohnya sewaktu melawan Fiorentina pada pekan ke-7 (2/10). Saat itu, Hart membuat empat penyelamatan dan Torino menang tipis dengan skor 2-1.