Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masa lalu tetap di masa lalu, kita harus selalu melihat ke depan. Kicauan M'Baye Niang di media sosial Twitter itu cukup untuk menggambarkan apa keinginannya sekarang.
Penulis: Riemantono Harsojo
Dulu cap si anak badung melekat pada Niang. Sejumlah kontroversi dilakukan penyerang muda Milan yang lahir di Meulan-en-Yvelines, Prancis, pada 19 Desember 1994 itu.
Pada Februari 2014, pengadilan Prancis memutuskan Niang terancam hukuman mendekam di penjara selama 18 bulan akibat melakukan tabrak lari yang mencederai 11 orang di Kota Montpellier.
Saat itu, mobil Ferrari yang dikemudikan Niang akhirnya terhenti setelah menabrak pohon.
Juni lalu, Niang dikatai orang idiot dan udik setelah menayangkan videonya di media sosial kala ia melompat dari atap rumahnya ke kolam renang.
Itu masa lalu. Sekarang, setelah namanya tenggelam dan lebih identik dengan kejadiankejadian di luar lapangan, Niang berubah di bawah asuhan Vincenzo Montella, yang menjadi pelatih Milan sejak Juni 2016.
"Secara pribadi, saya nyaman dengan pelatih karena merasa dia percaya kepada saya. Pada akhir hari pertamanya di Milanello, pelatih berkata bahwa dia mengandalkan saya. Sejak itu saya selalu mencoba melakukan yang terbaik, di latihan maupun pertandingan," kata Niang kepada majalah Forza Milan.
Pemimpin Milan
Niang berperan besar dalam keberhasilan Milan menembus papan atas klasemen sementara Serie A. Pemain binaan Akademi Caen ini berperan dalam lima dari 15 gol I Rossoneri dalam delapan pekan pertama Serie A 2016/17.
Ia mencetak tiga gol dan dua assist.
"Niang baru adalah kekuatan Milan," tulis La Gazzetta dello Sport.
Niang menjadi salah satu ikon dari "para bayi" alias pemain belia yang menjadi andalan Milan Montella. Bayi yang terlahir kembali.
Montella ingin Niang menjadi pemimpin dari para bayi Milan. "Saya ingin melihat Niang menjadi pemimpin. Dia memiliki karakteristik untuk dapat melakukan itu," kata Montella seperti dikutip Foot Mercato.