Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menit ke-27 laga Milan vs Juventus pada pekan ke-9 Serie A, Sabtu (22/10). Alessio Romagnoli melakukan pelanggaran terhadap Leonardo Bonucci.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Kejadian itu mungkin biasa. Bentrokan antara dua pemain yang berebut bola. Apalagi dilakukan oleh seorang bek.
Tetapi, bagi Romagnoli, peristiwa itu sama sekali tidak biasa. Buat bek Milan berusia 21 tahun itu, kejadian tersebut adalah pelanggaran pertama yang dilakukannya pada musim ini!
Sebelumnya Romagnoli telah melalui 656 menit pertandingan tanpa sekali pun melakukan foul.
Total menit tersebut adalah dari tujuh partai melawan Torino, Napoli, Udinese, Sampdoria, Lazio, Fiorentina, dan Chievo, di mana Romagnoli selalu bermain penuh 90 menit, plus 26 menit laga kontra Juve.
Romagnoli tidak dimainkan saat Milan melawan Sassuolo. Catatan minimnya pelanggaran yang dilakukan oleh jebolan akademi Roma ini menjelaskan karakter permainan serta perkembangannya.
Setiap bek tengah memiliki gaya masing-masing dan Romagnoli berbeda dari kebanyakan bek Italia. Sejak dulu dia diidentifikasi mirip Alessandro Nesta.
Pemain legendaris Lazio, Milan, dan Italia itu dikenal sebagai bek elegan, bek yang lebih sering mengamankan daerahnya dengan tekel-tekel bersih dan kemampuan membaca permainan.
Romagnoli berbeda dari misalnya Giorgio Chiellini. Bek Juventus itu juga sangat andal dalam mengamankan wilayahnya. Namun, dia punya gaya sangar, mengandalkan tekel keras dan melakukan banyak pelanggaran dalam sebuah pertandingan.
Lebih Tenang
Statistik pelanggaran Romagnoli sejak dulu sudah minim. Angkanya hanya 1,1 foul per partai di Roma 2013-2014 dan Sampdoria 2014-2015.
Di Milan musim lalu, angka tersebut melonjak menjadi 1,4. Akan tetapi, hal itu rasanya bisa dimengerti mengingat amburadulnya kondisi lini belakang I Rossoneri ketika itu.
Sekarang, Romagnoli hanya membuat 0,1 pelanggaran per partai. Karakter terbaiknya boleh jadi keluar karena dia bermain lebih nyaman dan tenang.
Baca Juga:
Sistem permainan yang dikembangkan pelatih Vincenzo Montella jelas berpengaruh. Bek tengah jadi lebih terlindungi karena Montella menuntut pergerakan bertahan bahkan sudah harus dimulai para penyerang.
Begitu pula pemilihan rekan duet. Dalam tujuh partai di mana Romagnoli dan Gabriel Paletta bermain bersama, I Rossoneri hanya kebobolan empat gol.
Paletta bukan bek terbaik di Italia. Tetapi, sejauh ini dia jarang membuat kesalahan. Hal itu membantu Romagnoli tidak terpaksa membuat pelanggaran.
"Romagnoli dan Paletta tampil sangat baik. Kami punya dua bek tengah super. Romagnoli tidak membuat pelanggaran dan Paletta tidak membuat kesalahan," begitu puji Direktur Milan, Adriano Galliani, kepada Milannews.