Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hargreaves: Mainkan Mkhitaryan, Mourinho

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 26 Oktober 2016 | 09:23 WIB
Henrikh Mkhitaryan saat laga Premier League melawan Southampton di Old Trafford, Manchester, Inggris, 19 Agustus 2016. (MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Mantan pemain Manchester United, Owen Hargreaves, mengkritik keputusan pelatih Jose Mourinho yang menepikan gelandang asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan, termasuk pada pertandingan-pertandingan penting.

Man United membeli Mkhitaryan dari klub Jerman, Borussia Dortmund, sebesar 42 juta euro atau Rp 594 miliar. Namun, dia kesulitan menembus tim utama Setan Merah. Dia baru bermain selama 104 menit dari empat pertandingan.

Mourinho kerap tidak memasukkan namanya ke dalam daftar tim, termasuk saat kalah 0-4 dari Chelsea, Minggu (23/10/2016) atau seri 0-0 melawan Liverpool pekan sebelumnya.

Kapten tim nasional Armenia tersebut hanya menjadi starter saat Man United kalah 1-2 dari Manchester City, 10 September lalu.

Hargreaves heran dengan keputusan Mourinho menepikan Mkhitaryan. Menurut eks pemain tim nasional Inggris tersebut, Mkhitaryan layak menjadi starter.

"Mkhitaryan perlu bermain. Kalau saya jadi pelatih, dia akan jadi andalan saya," kata Hargreaves.

Sosok yang juga pernah memperkuat Bayern Muenchen tersebut juga menolak anggapan bahwa Mkhitaryan kesulitan beradaptasi dengan klub barunya.

"Saat di Dortmund, Mkhitaryan juga sempat mengalami kesulitan pada bulan-bulan pertamanya. Namun, lihat musim lalu saat dia mencetak 23 gol dan 32 assist. Bundesliga bukan liga sembarangan dan tidak banyak pesepak bola bisa mencapai catatan tersebut," kata Hargreaves.

Dia pun meminta Mourinho dan Man United lebih memberi perhatian kepada Mkhitaryan, demi menghindari krisis kepercayaan diri si pemain.

"Dia pemain yang sangat bagus, tetapi sepertinya juga sangat sensitif. Kalau saja dia memulai debut di Man United dengan lancar dan banyak gol, sepertinya tidak akan masalah. Namun, kepercayaan dirinya sepertinya goyah karena awal yang buruk," tutur Hargreaves.