Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Adu hebat dua sayap muda akan menjadi salah satu daya tarik dari derbi Manchester di Piala Liga Inggris pada Kamis dini hari WIB, 27 Oktober 2016. Jesse Lingard versus Leroy Sane.
Lingard dan Sane adalah pemain sayap yang bisa dimainkan di kedua sisi lapangan.
Namun, dalam tujuh penampilan di musim 2016-2017, Lingard lebih sering dimainkan di posisi gelandang sayap kanan oleh manajer United, Jose Mourinho, yakni dalam enam penampilan.
Sementara Manajer City, Pep Guardiola, empat kali memainkan Sane sebagai gelandang sayap kanan dan dua kali memasangnya sebagai gelandang sayap kiri.
Dengan fakta tersebut, tampaknya jika dimainkan Lingard dan Sane akan sama-sama menempati posisi gelandang sayap kanan saat duel Manchester United kontra Manchester City berlangsung di Old Trafford pada 26 Oktober 2016 waktu setempat.
Berarti kedua pemain tidak akan berduel langsung di lapangan Old Trafford. Meski demikian, tetap menarik untuk menantikan siapa di antara kedua pemain muda ini yang tampil paling gemilang.
Sampai sejauh ini, kedua pemain masih memberikan kontribusi yang biasa-biasa saja untuk tim masing-masing. Data statistik penampilan kedua pemain di Premier League 2016-2017 menjadi acuan.
Lingard dan Sane sama-sama belum mencetak gol. Dua pemain sayap ini juga sama-sama mencetak satu assist.
Pada aspek lain Lingard sedikit lebih baik dari Sane.
Dalam empat penampilan, Lingard total melepas empat tembakan di mana tiga di antaranya tepat sasaran. Dengan kata lain akurasi tembakan pemain berusia 23 tahun ini adalah 75%.
Bagaimana dengan Sane? Dari lima penampilan di EPL, pemain Jerman berusia 20 tahun ini hanya melepas dua tembakan dengan satu yang tepat sasaran. Akurasi tembakannya 50%.
Biasanya yang paling dinanti dari seorang pemain sayap adalah aksi-aksinya dalam menggiring bola dan kemudian melepas umpan tarik dari tepi lapangan.
Bagaimana performa Lingard dan Sane untuk sektor tersebut?
Kita bahas dari Sane dulu kali ini. Situs Whoscored menilai Sane sebagai pemain yang memiliki kekuatan dalam mendribel. Faktanya musim ini di EPL, mantan pemain Schalke ini telah 11 kali melakukan aksi dribel.
Terkait dribel, Lingard lebih jelek. Tidak satu pun dari tiga dribel pemain asal Inggris ini yang sukses. Sementara untuk umpan silang, dari tiga yang sudah dilepaskan, akurasinya mencapai 33%.
Namun, dribel Sane tidak seluruhnya sukses. Whoscored menilai lima dribelnya berkategori tidak sukses dan yang sukses berjumlah enam.
Sane sudah melepas tujuh umpan silang. Menurut situs resmi Premier League, akurasi crossing pemain berdarah Senegal ini hanya 14%.
Terkait dribel, Lingard lebih jelek. Tidak satu pun dari tiga dribel pemain asal Inggris ini yang sukses. Sementara untuk umpan silang, dari tiga yang sudah dilepaskan, akurasinya mencapai 33%.
Sepak bola bukan statistik. Angka-angka di atas tidak dapat menjadi patokan siapa yang kelak akan tampil paling gemilang di derby Manchester jilid II di musim 2016-2017.
Namun, bedasarkan performa di partai terakhir EPL pada 23 Oktober 2016, Sane punya peluang lebih bersinar. Sane menjadi salah satu pemain terbaik City saat ditahan Southampton 1-1. Ia yang mencetak assist untuk gol The Blues yang dibuat Kelechi Iheanacho.
Sementara dalam penampilannya selama sekitar satu jam di Stamford Bridge, Lingard tak menonjol.