Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Chelsea menang besar 4-0 atas Manchester United di laga lanjutan Premier League pada Minggu (23/10/2016). Gol-gol Pedro, Gary Cahill, Eden Hazard, dan N'Golo Kante memberikan mantan bos mereka Jose Mourinho, mimpi buruk di kembalinya sang pelatih ke Stamford Bridge. Berikut 5 hal menarik dari laga tersebut.
1. Perubahan formasi Antonio Conte terus membuahkan hasil
Pelatih Chelsea, Antonio Conte, meninggalkan skema warisan Jose Mourinho seusai kekalahan mencolok 0-3 The Blues dari rival mereka, Arsenal. Salah satu pelatih terbaik didikan akademi pelatih terkemuka, Coverciano, ini kembali ke formasi tiga bek yang telah ia kenal lama.
Jika di Juventus ia menerapkan sistem 3-5-2, Conte menyetel sedikit formasi tersebut menjadi 3-4-2-1. Selain menjadi lebih alot di lini belakang, formasi ini mengeluarkan yang terbaik dari beberapa pemain Chelsea: Pedro, Victor Moses, Marcos Alonso, Diego Costa, dan Eden Hazard.
2. Pertunjukan horor di lini belakang Setan Merah
"Apabila tim bertahan dengan bagus, Anda bisa mengatakan itu permainan bertahan. Ketika tim bertahan buruk dan kebobolan 2-3 gol, maka Anda tak akan menganggap itu permainan bertahan," ujar Mourinho seusai tim Chelsea asuhannya menang 2-0 dengan bermain defensif di Liverpool pada April 2014, laga yang secara efektif mengakhiri kans The Reds juara pada 2013-2014.
Kata-kata itu menghantui Mourinho dalam kembalinya ia ke Stamford Bridge. Pertama, anak asuhnya kebobolan dalam 30 detik pertama laga, gol tercepat di Premier League musim ini. Chris Smalling gagal mengikuti pergerakan Gary Cahill dari situasi sepak pojok untuk gol kedua Chelsea.
Pertahanan United dan kelemahan Smalling kembali terekspos untuk dua gol tuan rumah berikutnya. Mudahnya N'Golo Kante meliuk-liuk menembus pertahanan Setan Merah untuk gol keempat menjadi sorotan. Bagi pelatih yang terkenal akan kemampuan bertahan pasukannya, performa anak asuh Mou di Stamford Bridge adalah pukulan ke gigi sang pelatih.
Man United's back-four of Valencia, Bailly, Smalling and Blind failed to win a single tackle in the opening 40 minutes vs. Chelsea. pic.twitter.com/vOgyVkt5bz
— Squawka Football (@Squawka) October 23, 2016
3. Manchester United perlu lebih positif dalam menyerang
Manchester United secara efektif memulai laga ini dengan 6 bek di mana para pemain sayap turun membantu pertahanan. “Taktik ini bekerja dengan baik saat United meredam serangan Liverpool pada awal pekan. Akan tetapi, saya bertanya apakah skema ini juga menihilkan serangan mereka sendiri,” ujar pandit Sky Sports, Jamie Carragher.
Terbukti, kedua pemain sayap United nihil dalam menyerang pada babak pertama. Mayoritas tembakan ke gawang sebelum turun minum datang dari kaki Ander Herrera (3 dari 7 total). Hal yang lebih mengejutkan adalah Mourinho membutuhkan waktu lama untuk mengubah keadaan. Ia tidak mengubah skema tim hingga setelah jeda babak saat ia memasukkan Juan Mata.
4. Persebaran gol Chelsea adalah kabar bagus bagi Conte
Cahill dan Kante mencatatkan nama mereka di papan skor Premier League untuk pertama kalinya musim ini. Sebelum laga ini, hanya ada nama 5 pemain Chelsea yang membuka rekening gol mereka di liga: Diego Costa, Eden Hazard, Willian, Victor Moses, dan Mitchy Batshuayi.
Mayoritas gol (7 dari 15) sebelum partai ini datang dari Diego Costa. Tentu menyegarkan bagi Conte melihat dua pemain tambahan turut menyumbang ke pundi-pundi gol klub musim ini.
5. Setan Merah kurang menekan dan banyak kesalahan
NEWS IN VIEW: Bewildered Marcos Rojo not sure why he here, how he got here pic.twitter.com/GAEVulzA3D
— TBN Sport (@TBNSport) October 23, 2016
“Penting bagi para pemain Man United untuk menekan bek Chelsea sedini mungkin,” ujar komentator laga, Gary Neville, tak lama setelah United tertinggal 0-1. Neville sadar bahwa para pemain belakang Chelsea rentan melakukan kesalahan.
Gary Cahill melakukan kesalahan backpass dalam laga melawan Swansea dan Arsenal serta David Luiz juga sangat berpotensi blunder.
Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Para pemain Man United berkali-kali melakukan kesalahan sederhana dalam mengoper. Alhasil, serangan yang mereka bangun berubah menjadi counter attack cepat bagi Chelsea.
Contohnya adalah pada 10 menit awal babak kedua kala Marcos Rojo salah mengoper di area penalti Chelsea yang berujung ke tuan rumah mendapat kans depan gawang United hanya sela beberapa operan cepat kemudian.