Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Hanif Abdurrauf Sjahbandi perlahan mulai tidak asing lagi di telinga para pencinta sepak bola di Indonesia. Hal ini tentu tidak lepas dari kariernya yang cukup gemilang di pentas sepak bola nasional.
Nama Hanif mulai mencuat saat membela Persipasi Bandung Raya (PBR) di ajang Piala Presiden 2015. Meski PBR tak mampu meraih hasil apik, Hanif muncul sebagai salah satu talenta muda yang menarik perhatian publik.
Seusai turnamen tersebut, Hanif dibawa oleh agenya, Munial Sports Grup (MSG), menjalani trial dan berlatih ke beberapa klub luar negeri.
Ia pernah berlatih di klub asal Jepang Iwaki FC, klub yang dilatih mantan direktur teknik tim nasional Indonesia Pieter Huistra, selama beberapa pekan. Kemudian, Hanif juga sempat menjalani trial di FC Tokyo.
Momen ini membuat namanya berkibar karena sempat diliput oleh pihak J-League melalui akun YouTube resminya.
Baca Juga:
Diakui oleh Hanif bahwa kesempatan menimba ilmu di Jepang sangat berpengaruh dalam kariernya.
Banyak pelajaran penting ia dapatkan dari negara yang telah melahirkan bintang sepak bola dunia seperti Hidetosi Nakata, Keisuke Honda, hingga Shinji Kagawa ini.
"Ya, hal penting yang saya terapkan adalah kedisiplinan dan total dalam latihan, itu sangat menonjol dalam sepak bola Jepang," ujar Hanif.
Sepulang menjalani trial di Jepang, Hanif lantas dipanggil mengikuti seleksi tim nasional U-19 asuhan Eduard Tjong. Lolos dari seleksi, pemain 18 tahun ini tampil membela Garuda Muda di ajang Piala AFF U-19 di Hanoi, Vietnam.
Meski timnas U-19 tak memperoleh hasil maksimal, nama Hanif tak meredup. Pemain yang bisa bermain sebagai gelandang bertahan dan bek tengah ini lantas direkrut oleh salah satu tim peserta Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Persiba Balikpapan.
Meski masih muda, Hanif mampu bersaing dan mendapatkan satu tempat di lini tengah Persiba.
Pelatih Jaino Matos selau menaruh saya percaya yang besar pada Hanif untuk mengisi lini tengah tim racikannya. Hanif tentu bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh Jaino.
"Alhamdulillah sebagian rezeki dari Allah, sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh pelatih kepada saya," ucapnya.
Perjalanan karier Hanif masih panjang. Sekadar menembus tim inti Persiba tentu bukan target akhirnya.
Tahun depan tantangan akan lebih berat untuknya saat kompetisi resmi akan digelar. Selain itu, ia juga harus memacu diri untuk 'naik kelas' ke timnas senior.