Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Serie A akan menghadirkan big match antara AC Milan kontra Juventus di Stadion Giuseppe Meazza, San Siro, Sabtu (22/10/2016). Lantas, bagaimana peta persaingan di lini serang kedua tim?
Saat ini, Milan dan Juventus memiliki masing-masing dua juru gedor berkarakter serupa. Rossoneri mempunyai M'Baye Niang dan Carlos Bacca, sementara di tim tamu ada duo Argentina, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain.
Uniknya, kegarangan striker Milan dan Juventus ini dapat diadu lantaran mempunyai kontribusi yang selevel.
M'Baye Niang Vs Paulo Dybala
Hingga pekan ke-8, Niang sudah mencetak tiga gol dan tiga assist. Bahkan, dia mengambil peran penting dalam dua kemenangan teranyar Milan melawan Sassuolo (4-3) dan Chievo (3-1).
Penyerang berusia 21 tahun ini menyumbangkan dua assist ketika menghadapi Sassuolo dan mengemas satu gol untuk menggetarkan jala Chievo.
Sisi kanan pertahanan I Bianconeri harus bersiap menghadapi pergerakan eksplosif dari Niang yang biasa beroperasi sebagai pemain sayap kiri.
Tak kalah garang dengan Niang, Dybala telah menorehkan tiga gol dan dua assist. Semua gol dia di Serie A tersebut juga masih begitu hangat lantaran terjadi dalam dua duel terakhir Juventus kontra Empoli (3-0) dan Udinese (2-1).
Berbeda dengan Niang yang belum pernah menjebol Juventus, Dybala justru kerap menjadi batu sandungan bagi Rossoneri.
Striker Argentina kelahiran 15 November 1993 ini sudah membobol Milan tiga kali dari lima pertandingan. Satu gol dengan balutan seragam Juventus dan dua gol saat masih membela panji Palermo.
Dua ujung tombak muda Milan dan Juventus terbukti seimbang, bagaimana dengan catatan para attaccante senior?
Carlos Bacca Vs Gonzalo Higuain
Bacca merupakan pendulang utama gol Milan dengan koleksi enam gol. Uniknya, setiap eks bomber Sevilla ini membukukan gol, Rossoneri selalu menang.
Baca Juga:
Keran gol Bacca dibuka pada pertandingan perdana Serie A 2016-2017 saat memborong hat-trick ke gawang Torino (3-2). Setelah itu, rentetan sebiji gol ke jala Sampdoria (1-0), Lazio (2-0), dan Sassuolo (4-3), sudah cukup bagi Milan untuk mengunci tiga poin.
Setali tiga uang dengan Bacca, Higuain juga menjabat sebagai predator terdepan Juventus dengan tabungan enam gol. Bahkan, gol dari top scorer Serie A 2016 ini pun terus mempersembahkan kemenangan bagi sang juara bertahan.
Higuain dengan beringas menceploskan masing-masing dua gol ke gawang Sassuolo (3-1) dan Empoli (3-0), serta berkontribusi mencetak satu gol saat bertarung dengan Fiorentina (2-1) dan Cagliari (4-0).
Menjebol gawang Milan juga bukan hal asing bagi Higuain. Pesepak bola berjulukan El Pipita ini sudah pernah menyarangkan lima gol dengan rincian satu gol saat berkostum Real Madrid dan empat gol ketika memperkuat Napoli.
Menariknya, setiap Higuain membobol Milan, maka timnya dipastikan tidak akan takluk. Bersama Napoli, lesakan Higuain membuat Rossoneri tiga kali bertekuk lutut (2-1/22 September 2013, 3-1/8 Februari 2014, dan 3-0/3 Mei 2015).
Satu-satunya keberhasilan Milan membuat gol Higuain tak terlalu berarti adalah ketika menahan Real Madrid 2-2 dalam laga Grup C Liga Champions pada 3 November 2010.
Jadi, daya dobrak striker Milan atau Juventus yang akan lebih ganas?