Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mimik bahagia terpancar di wajah Thomas Tuchel begitu peluit akhir pertandingan fase grup Liga Champions kontra Sporting CP, Selasa (18/10/2016), berbunyi. Penyebabnya apa lagi kalau bukan kepastian tiga poin yang dikantongi tim asuhannya, Borussia Dortmund.
Penulis: Indra Citra Sena
Sebelumnya, Tuchel pantas gusar karena Dortmund tiga kali gagal menang secara beruntun. Bermula dari hasil imbang melawan Real Madrid di Liga Champions, lalu menyerah 0-2 kepada Bayer Leverkusen, serta tertahan 1-1 saat menjamu Hertha Berlin di Bundesliga.
Mumpung sudah kembali ke jalur kemenangan, Dortmund tinggal menjaga konsistensi agar tetap bisa melaju kencang tanpa sedikit pun berniat mengurangi kecepatan di kompetisi domestik. Kebetulan, lawan terdekat yang akan dihadapi hanyalah Ingolstadt.
Dortmund tak punya alasan membuang kesempatan meraih poin penuh dalam laga ini. Kesenjangan antara Dortmund dan Ingolstadt mencakup hampir semua aspek, mulai dari kualitas permainan, materi skuat, sampai posisi di klasemen sementara Bundesliga.
Kualitas permainan dan materi skuat Dortmund dengan Ingolstadt ibarat bumi dan langit. Tolok ukur yang paling kentara adalah produktivitas gol serta rasio tembakan ke gawang selama tujuh pekan.
Dortmund telah mengemas 17 gol, tertinggi kedua pada musim ini setelah Bayern Muenchen (18). Klub berjulukan Die Schwarzgelben alias Si Hitam-Kuning ini juga punya rataan tembakan ke gawang lawan mencapai 6,6 per laga. Angka itu tertinggi di Bundesliga.
Baca Juga:
Di lain pihak, Ingolstadt tercatat sebagai pemilik produktivitas gol paling rendah bersama Wolfsburg (4), sedangkan rasio tembakan ke gawang cuma menyentuh 3,7 per laga. Angka tersebut adalah yang ketiga terendah setelah Darmstadt (2) dan Hamburg (1,3).
Tak berlebihan jika Tuchel berharap Dortmund bisa mendulang poin sempurna di markas Ingolstadt. Dia tentu tak mau sampai menyamai masa paceklik terpanjang seperti musim lalu, di mana timnya gagal menang dalam tiga pertandingan Bundesliga kontra Hoffenheim, Darmstadt, dan Muenchen.
Mangsa Aubameyang
Menilik rekor musim lalu, sekadar menang atas Ingolstadt barangkali kurang memuaskan bagi Dortmund. Sepasang duel menghasilkan setengah lusin gol tanpa sekali pun mengenal kebobolan.
Predator Dortmund dalam dua bentrokan tersebut adalah Pierre-Emerick Aubameyang. Striker berpaspor Gabon itu membukukan tiga gol, masing-masing satu pada kesempatan pertama dan lainnya pada perjumpaan kedua.
Kans Aubameyang menggetarkan gawang Ingolstadt terbuka lebar mengingat ia sedang getol menabung gol belakangan ini. Terakhir, produk akademi AC Milan itu masuk papan skor pertandingan versus Sporting CP. Aubameyang kabarnya juga berambisi mengejar predikat Torjaegerkanone atau pencetak gol terbanyak Bundesliga.
Koleksi enam golnya pada musim ini masih kalah banyak dari bomber FC Koeln, Anthony Modeste (7 gol).