Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jelang pertandingan Serie A melawan Juventus, Sabtu (22/10/2016), di San Siro, penyerang AC Milan, Carlos Bacca, bertanya cara untuk membobol Gianluigi Buffon.
Dari tiga kali pertemuan menghadapi Juventus, Bacca terus gagal mencetak gol dan menelan kekalahan. Meskipun selalu bermain dari awal hingga akhir laga, dia tak mampu menggetarkan jala I Bianconeri.
Buffon menjadi pengawal mistar Juventus dalam dua dari tiga pertandingan tersebut. Dia menjadi momok bagi Bacca.
What a ridiculous goal by #Bacca!!!! Goes with a outrageous attempt and somehow he scores!!! 3-1!!#ChievoMilan pic.twitter.com/2WpyQXs8bN
— Lega Serie A (@SerieAchannel) October 16, 2016
Kendati sudah berusia 38 tahun, Buffon tetap mampu tampil konsisten. Teranyar, dia melakukan tiga penyelamatan gemilang dalam laga Grup H Liga Champions kontra Olympique Lyon di Stade de Lyon, Selasa (18/10/2016).
Baca Juga:
Terkait peluangnya menjebol gawang Buffon, Bacca justru memilih memuji kapten Juventus dan Italia itu.
"Bagaimana agar saya bisa mencetak gol ke gawang Buffon?" kata Bacca kepada Corriere della Sera.
"Dia adalah satu dari tiga kiper terbaik sepanjang sejarah. Kami harap pada pertandingan Sabtu, Buffon tidak bermain terlalu bagus," ucap striker Kolombia berusia 30 tahun itu.
Musim ini Bacca merupakan pendulang gol utama Milan. Dia telah membukukan enam gol dalam delapan laga.
Bahkan, dia menjadi pemain paling efektif di Serie A 2016-2017 karena mampu mengemas satu gol dari setiap 25 sentuhan.
25 - Carlos Bacca has the best touches/goals ratio in the Serie A 2016/17 (one goal every 25 touches). Minimal. pic.twitter.com/y8wMUMNGI2
— OptaPaolo (@OptaPaolo) October 21, 2016