Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah melokoni dua uji coba di Surabaya, timnas futsal kembali ke markasnya di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Evaluasi yang bertolak dari dua partai itu akan menjadi menu latihan di masa-masa awal kepulangan ke Pulau Lombok.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Menurut beberapa pemain, sebenarnya taktik yang diinginkan pelatih Dadang Iskandar sudah berjalan. Meski begitu, masih ada lubang-lubang yang harus ditambal.
“Sudah hampir satu bulan kami berlatih intensif. Saya merasa rekan-rekan yang lain sudah mulai memahami kemauan pelatih,” tutur Syarif Hidayatullah, muka baru yang dipanggil pelatih Dadang.
Soal adaptasi dengan pelatih, sebenarnya Syarif tak butuh banyak waktu. Pasalnya, Dadang merupakan pelatihnya juga di IPC Pelindo.
Namun, pemain yang berposisi flank atau sayap itu tak mau sekadarnya mengetahui kebiasaan pelatih saat bekerja bareng di klub.
Syarif bersama empat pemain debutan lain di timnas, Ikshan Rahardian (kiper), Eko Andriyana (anchor), Septyan Dwi Chandra (flank), dan Alfajri Zikri (pivot), kerap berdiskusi terkait karakter permainan yang diinginkan Dadang untuk timnas.
Baca Juga:
Bila Syarif mulai yakin, begitu juga yang dirasakan pilar senior Andri Kustiawan. Namun, pemain dengan pengalaman dua kali tampil di dua edisi Kejuaraan Futsal AFF (2012 dan 2014) itu lebih peka terhadap kelemahan tim.
“Selama uji coba ini, kami kurang mendapatkan tekanan. Kami tidak bisa berlatih mengembangkan taktik dalam kondisi tertekan,” kata Andrew, sapaan akrab Andri.