Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menanti Pembuktian Kualitas Stefano bersama Skuat Garuda

By Kamis, 20 Oktober 2016 | 15:03 WIB
Stefano Lilipaly saat bermain untuk SC Telstar di laga lanjutan Eerste Divisie 2015-2016. (Dok. FACEBOOK STEFANO LILIPALY)

Tanpa sekali pun menjejaki pelatnas, gelandang naturalisasi berdarah Belanda, Stefano Lilipaly, resmi masuk ke dalam daftar 40 nama yang didaftarkan Indonesia ke Piala AFF 2016.

Penulis: Kukuh Wahyudi

Pemain yang kini membela klub Divisi Dua Belanda, SC Telstar, itu diproyeksikan mengisi pos tengah Tim Merah-Putih. Meski begitu, hingga pemanggilan pemain tahap enam pada 20-25 Oktober dirinya belum bisa bergabung.

“Klubnya, Telstar, tidak melepasnya untuk TC (training camp) Oktober. Rencananya, dia akan bergabung dengan kami untuk uji coba pada 8 November di Vietnam,” tutur Wolfgang Pikal, asisten pelatih timnas.

"Namun, saat ini kami masih perlu konfirmasi resmi dari klubnya," ucapnya.

Keputusan tim pelatih yang dikomandoi Alfred Riedl itu tampaknya bisa dimaklumi. Meskipun tak terpantau dalam pelatnas, kebolehan Stefano dalam memainkan bola memang layak dikedepankan.

Baca Juga:

Di musim ini, pemain kelahiran Arnhem, Belanda, 10 Januari 1990, itu selalu dimainkan oleh pelatih Michel Vonk. Ia terbilang produktif dengan torehan tiga gol.

Vonk pun penasaran dengan performa Stefano jika tampil di kancah internasional. Keputusan mengeluarkan izin untuk bergabung dengan timnas menjadi caranya untuk melepas rasa penasaran itu.

Sebenarnya, Stefano telah mencicipi laga internasional bersama timnas sebelum bergabung dengan Telstar. Ia tercatat tampil selama 76 menit saat Indonesia beruji coba dengan Filipina pada 14 Agustus 2013.

Dalam statistik yang dihimpun BOLA, Stefano tampil memukau dengan akurasi umpan 87,5 persen kala itu. Ia pun menunjukkan keagresifannya dengan menembak dua kali ke gawang Edward Sacapano meski salah satunya melenceng.

Naturalisasi Bukan Jaminan

Walaupun mengantongi rapor mentereng, tim pelatih enggan memberikan jaminan untuknya bakal mendapatkan tempat di skuat akhir ke Filipina.

“Menjadi pemain naturalisasi tidak jaminan bisa masuk tim AFF 2016. Dia harus buktikan kualitasnya di TC dan uji coba,” ucap Wolfgang.

Adaptasi terhadap taktik tim tentu harus menjadi pertimbangan. Periode latihan yang sangat singkat tentunya menghambat proses adaptasi dengan rekan setim dan malah berpotensi mengganggu saat dipaksakan masuk dalam tim.

Di edisi 2016 ini atau bab ketiga Alfred Riedl menukangi timnas, dirinya memang tak senafsu di dua edisi sebelumnya, Piala AFF 2010 dan 2014, dalam menggunakan pemain naturalisasi.

Sepanjang pelatnas tahun ini saja, Riedl hanya memanggil satu pemain naturalisasi, yaitu Kim Kurniawan.

Beberapa nama lain yang masih berusia emas tak masuk radar timnas, seperti Diego Michiels atau Greg Nwokolo.

Sementara itu, dalam pelatnas intensif keempat di Sleman, 20-25 Oktober, Riedl dkk akan memanggil 24 nama. Kabarnya, ada satu gelandang anyar yang bakal dicoba.

Namun, hingga waktu tenggat BOLA, PSSI belum merilis daftar pemanggilan pemain dalam pelatnas di Sleman.

Periode pelatnas ini akan menjadi tahapan timnas untuk memperbaiki kondisi fisik pemain. Selain itu, Riedl juga akan semakin selektif untuk mengerucutkan pemain yang akan masuk ke dalam 23 nama skuat akhir untuk Piala AFF.

[video]https://video.kompas.com/e/5175856828001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P