Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marcos Alonso Belajar Cara Bertahan dari 'Universitas Serie A'

By Nugyasa Laksamana - Kamis, 20 Oktober 2016 | 08:03 WIB
Bek Chelsea, Marcos Alonso, tampil dalam laga Premier League kontra Leicester City di Stadion Stamford Bridge, 15 Oktober 2016. (ADRIAN DENNIS/AFP)

Eks bek kiri Fiorentina yang kini memperkuat Chelsea, Marcos Alonso, mengaku mempelajari banyak hal selama berkarier di Serie A. Alonso pun tak sungkan menyebut Serie A sebagai universitas bagi para pemain lini belakang.

Alonso meninggalkan Fiorentina setelah menorehkan 85 penampilan. Ia hijrah ke Chelsea menjelang penutupan bursa transfer musim panas 2016 dengan biaya 24 juta poundsterling (Rp 383, 1 miliar).

Saat memperkuat Fiorentina, Alonso mengaku banyak menyerap ilmu, terutama terkait posisi bermainnya di lini belakang.

Ia berpendapat bahwa ketatnya kompetisi Serie A banyak membantu dalam mengembangkan potensinya sebagai pengawal pertahanan tim.

"Liga di Italia sangatlah kompetitif. Sebagian besar tim sempurna secara taktik. Selain itu, mereka juga menjaga fisik dengan sangat baik. Jadi, untuk seorang bek, berkarier di Italia sangatlah penting," ujar Alonso.

Jika menilik sepak terjang kariernya, nama Alonso baru dikenal luas setelah mulai tampil secara reguler di Fiorentina pada musim 2014-2015.

Sebelumnya, Alonso yang merupakan jebolan Real Madrid Castilla, sempat berseragam Bolton Wanderers dan Sunderland. Namun, kemampuan terbaiknya kala itu belum muncul.

"Setelah menimba ilmu di universitas, Anda akan menjadi seorang guru. Serie A itu seperti universitas untuk seorang pemain bertahan," kata dia menambahkan.

Italia memang dikenal kerap menelurkan palang pintu tangguh kelas dunia, seperti Franco Baresi, Claudio Gentile, Alessandro Nesta, Paolo Maldini, Fabio Cannavaro, hingga kini Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

Bahkan, setelah generasi Chiellini dan Bonucci, Italia sudah punya calon bek andal pada diri Daniele Rugani dan Alessio Romagnoli.