Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, menanggapi dingin klaim Presiden Prancis, Francois Hollande, bahwa dia bukan contoh baik untuk publik negaranya soal urusan moral.
Dalam bukunya yang baru terbit pekan lalu, Un Président ne devrait dire ça (Seorang Presiden Tidak Seharusnya Mengatakan Itu), Hollande sempat membahas Benzema.
Sosok nomor satu Prancis sejak 2012 tersebut mengatakan bahwa Benzema bukan contoh baik untuk persoalan moral.
Bisa jadi, hal tersebut dari kasus surat kaleng Benzema kepada Valbuena. Kasus ini bahkan membuat Benzema terusir dari Les Bleus.
Hollande juga mengatakan bahwa mayoritas pesepak bola modern adalah sekumpulan sosok yang menjadi kaya tanpa mendapat pendidikan memadai semasa kecil.
Benzema tidak mau menanggapi kata-kata Hollande tersebut. Dia menyiratkan bahwa dia sudah menjalani profesinya dengan sebaik mungkin.
"Anda berharap saya menjawab apa? Saya mungkin bukan contoh yang baik, tetapi saya bermain sepak bola dan menyenangkan banyak orang. Ayah-ibu saya juga mendidik saya dengan baik," kata Benzema seusai pertandingan Grup F melawan Legia Warszaw di Santiago Bernabeu, Selasa (18/10/2016).
#RMUCL
— Real Madrid C.F. (@realmadriden) October 19, 2016
Watch all five of our goals from last night's Champions League victory @LegiaWarsawEN!
https://t.co/to42ABhh3y pic.twitter.com/tMDHClFFcC
Real Madrid menang 5-1 pada laga tersebut dan Benzema bermain selama 90 menit. Namun, dia gagal mencetak gol.
Hollande sendiri bermaksud mengklarifikasi beberapa poin yang dia sampaikan dalam buku tersebut.
Di buku yang sama, Hollande menyebut bahwa mayoritas pemain Prancis kurang cerdas.