Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya mendukung Manchester United karena dua orang: Park Ji-sung dan Cristiano Ronaldo," begitu pengakuan Son Heung-min kepada situs UEFA pada Maret 2015.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Son mengidolakan Park atas dasar sesama orang Korea Selatan, sementara Ronaldo karena kualitas permainan yang lengkap.
"Cristiano pemain terbaik dunia. Dia dapat mencetak gol dengan segala cara: sundulan, tendangan bebas, segalanya," ujar penyerang Tottenham Hotspur ini.
Son terinspirasi dari sosok Ronaldo, mengaku meniru gaya bermain dari bintang Real Madrid itu.
Seperti Ronaldo, Son jago dribel, berkaki cepat, berbahaya di depan gawang lawan, dan piawai melepas tembakan dari jarak jauh.
Saking serupa, Son mendapat julukan Sonaldo dari rekan-rekannya di Bayer Leverkusen, klub Jerman yang ia perkuat pada 2013-2015.
"Saya senang dengan julukan itu karena Ronaldo anutan saya," kata Son pada November 2014.
Bersinar selama di Jerman, karier Son sempat meredup dalam musim perdananya di Tottenham pada 2015-2016. Selain sulit bermain rutin, jebolan akademi Hamburg ini diganggu cedera.
Musim ini terbalik 180 derajat. Terbantu oleh cederanya Harry Kane, pemain berusia 24 tahun itu menjelma sebagai penyerang utama Si Lili Putih yang haus gol.
Sampai gim melawan West Brom, Sabtu (15/10/2016), Son telah mencetak lima gol dan dua assist dalam tujuh penampilan pada seluruh ajang 2016-2017.
Fans Tottenham pun jatuh cinta pada Son dan memberinya julukan Sonshine, pelesetan dari kata sunshine, yang berarti cahaya matahari.
Ya, Son bak cahaya di White Hart Lane yang sempat terancam redup karena Kane cedera.
Selama konsisten dan tidak mengalami cedera, Son seharusnya bisa mencetak gol sebanyak dua digit, catatan yang terakhir kali ia buat pada 2014-2015.