Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Suporter Malaysia mungkin menyalahkan Kurniawan Dwi Yulianto atas kegagalan tim nasionalnya melaju ke final Piala AFF 2004.
Tepatnya pada 8 Januari 2004, Indonesia dan Malaysia melakoni duel semifinal kedua di Stadion Nasional Bukit Jalil.
Pesta sudah siap digelar suporter Malaysia. Tim tuan rumah memimpin 1-0 atas Indonesia berkat lesakan Khalid Jamlus pada menit ke-26.
Apabila diakumulasi dengan hasil laga pertama di Jakarta, Malaysia pun mengantongi keunggulan dua gol.
Hanya, perayaan yang sudah di depan mata rusak akibat Kurniawan. Striker berjulukan "Si Kurus" itu masuk menggantikan Ismed Sofyan pada menit ke-55.
Hanya butuh empat menit untuk Kurniawan menyamakan kedudukan. Dia berlari terlalu cepat di depan tiga pemain belakang Malaysia, lalu melepaskan tembakan keras ke pojok atas gawang Malaysia.
Kapten Malaysia Bicara Tentang Kurniawan Dwi Yulianto https://t.co/r4agtGtCAV pic.twitter.com/KMB9sr7BXh
— Juara (@Juara) September 6, 2016
Gol Kurniawan menjadi momentum kebangkitan Indonesia. Lima menit berselang, Charis Yulianto menanduk bola sodoran Boaz Solossa untuk memutar kedudukan.
Berkat Kurniawan pula, Indonesia berbalik unggul secara agregat. Sebelum dijatuhkan pemain Malaysia pada menit ke-77, dia sempat melepaskan umpan pelan kepada Ilham Jaya Kesuma.
Satu sentuhan, pemilik nama terakhir menyontek bola ke pojok kanan bawah gawang Malaysia.
Enam menit sebelum laga berakhir, lesakan Boaz melengkapi kemenangan Indonesia. Penyerang Persipura Jayapura itu melakukan solo run dari tengah sebelum mengelabui penjaga gawang dan menceploskan bola ke gawang.
Sayang, aksi impresif Kurniawan tidak berlanjut pada partai puncak. Dalam dua duel, Indonesia kalah agregat 5-2 atas Singapura.
Lesakan ke gawang Malaysia di Bukit Jalil juga menjadi gol terakhir Kurniawan bersama tim nasional.