Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
KUALA LUMPUR, JUARA.net – Minggu (30/10/2016) adalah hari yang mungkin membahagiakan pemain Indonesia yang kini berkarier di Malaysia, Andik Vermansah. Pemuda 24 tahun itu berpeluang menciptakan catatan sejarah baru di Negeri Jiran.
Pada akhir bulan ke-10 tahun ini tersebut, final Piala Malaysia 2016 digelar. Pada partai puncak turnamen sepak bola tertua di Negeri Jiran ini, Selangor FA akan bersua Kedah FA.
Dari dua tim yang bertarung, terselip nama Indonesia yaitu Andik Vermansah. Dia adalah winger sekaligus kapten Selangor FA, juara bertahan Piala Malaysia.
Lantas, mengapa sejarah sepak bola Malaysia bias berpihak ke Andik Vermansah terkait partai final ini? Jawabannya adalah lokasi final Piala Malaysia 2016 di Stadion Shah Alam, markas Selangor.
Baca juga:
Tahun lalu, tepatnya 12 Desember 2015, Selangor FA menang 2-0 atas lawan sama Kedah FA di arena yang sama. Momen itu sangat bersejarah bagi Andik.
Pesepak bola itu melengkapi catatan empat pemain Indonesia yang pernah mengangkat trofi Piala Malaysia.
Sebelum Andik, pemain asal Indonesia yang memenangi turnamen ini ada tiga. Dua pemain adalah Bambang Pamungkas dan Elie Aiboy pada turnamen edisi 2005.
Lalu jauh sebelumnya pada 1986, Ristomoyo Suwondho yang jadi pembuat sejarah. Uniknya, semua pemain ini membela Selangor FA. Andik pun siap melampaui catatan tiga seniornya, jika berjaya lagi akhir bulan ini.
Sayang, ada sedikit kontroversi yang menyertai pelaksanaan final Piala Malaysia 2016. Ada beberapa pihak di Negeri Jiran menilai pelaksanaan laga di Shah Alam kurang adil bagi Kedah FA.
Namun semua itu dijawab tegas oleh Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) dan operator kompetisi serta turnamen di Negeri Jiran, Football Malaysia Limited Liability Partnership (FMLLP).