Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pogba Terlalu Fokus Membuktikan Status Pemain Termahal

By Senin, 17 Oktober 2016 | 10:32 WIB
Gelandang Manchester United, Paul Pogba (kanan), merayakan gol yang dia cetak ke gawang Leicester City dalam pertandingan Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris, 24 September 2016. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

“Saya ingat betul ketika kami bertanding melawan Torcy. Pogba melepas tembakan dari jarak sangat jauh. Saking kerasnya tendangan Pogba, sarung tangan kiper lawan sampai terlepas. Bola pun masuk gawang."

Penulis: Sem Bagaskara

Kepada BOLA, Ounoussou Tinera begitu bersemangat menceritakan kisah sahabat masa kecilnya, Paul Pogba, ketika membela US Roissy-en-Brie.

Tinera, yang sekarang terdaftar sebagai salah satu staf pelatih US Roissy, menyebut bahwa selain memiliki tendangan keras, Pogba sedari bocah juga sudah jago menggocek bola.

Sepasang atribut itulah yang membuat Manchester United rela untuk menjadikan Pogba sebagai pemain termahal dunia.

Setan Merah membeli Pogba dari Juventus musim panas 2016 dengan nominal sebesar 105 juta euro (sekitar (Rp 1,5 triliun). Ia memecahkan rekor transfer Gareth Bale dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid pada musim panas 2013.

Selama memperkuat panji Man United, Pogba telah memamerkan atribut terbaiknya: tembakan dan dribel.

Baca Juga:

Pria yang dijuluki Il Polpo Paul (Paul Si Gurita) karena berkaki panjang itu rata-rata melepas 3,5 tembakan per gim di Premier League 2016-2017 alias sama persis dengan rasionya bersama Juventus musim lalu.

Kualitas gocekan Pogba juga masih terjaga. Di Premier League musim ini, ia rata-rata mencatat 2,8 dribel sukses per laga. Statistiknya bareng Juve di Serie A 2015-2016 adalah 2,9 dribel sukses per pertandingan.

Hanya, catatan bagus dalam dua atribut jelas terasa belum cukup bagi pemain berstatus termahal dunia.

Meski masih rajin menembak, persentase akurasi Pogba sebenarnya menurun, dari 31,4 persen pada 2015-2016 menjadi 23,8 persen di musim ini.

Jika dibandingkan dengan dua pemegang rekor pemain termahal dunia sebelum dirinya, start Pogba kalah menawan.

Cristiano Ronaldo, yang menyandang label termahal pada musim panas 2009, langsung mencetak rekor dengan menjadi pemain Real Madrid pertama yang mampu mencetak gol dalam empat pekan awal La Liga secara beruntun.

Bale? periode awalnya bersama Real Madrid pada 2013-2014 diganggu cedera. Cuma, pria Wales itu masih sanggup mengemas tiga gol plus empat assist dalam delapan laga perdana bareng Madrid di semua ajang.

Terlalu Keras

Paul Pogba sejauh ini baru mencetak sebiji gol selama delapan kali mentas bareng Man United di berbagai kompetisi. Sang raja assist Serie A 2015-2016 (12 assist) itu juga belum menunjukkan kepiawaiannya melepas umpan yang memicu gol.

Tak adil memang membandingkan Pogba, yang notabene berposisi gelandang, dengan Bale serta Ronaldo. Keduanya bermain lebih dekat dengan gawang.

Bersama United, Pogba memang benar-benar jauh dari gawang. Ia rutin dipasang sebagai salah satu dari jangkar dobel dalam skema 4-2-3-1 Man United racikan Manajer Jose Mourinho.

Pogba seperti berupaya terlalu keras untuk membuktikan kelayakannya menyandang status termahal dunia. Benar, bahwa pemain berusia 23 tahun itu dibekali atribut nyaris lengkap.

Ketika ditanya oleh legenda Prancis, Thierry Henry, terkait atribut terbaik, Pogba bahkan tak bisa menjawab karena ia mengaku bagus dalam sejumlah hal.

Pogba didukung postur dan fisik kuat sebagai modal memenangi perebutan bola. Ia punya dribel oke serta langkah lebar guna menginisiasi serangan cepat nan mematikan. Jangan lupakan pula tendangan geledek andalannya.

Cuma, performanya bersama United belum benar-benar memesona karena Pogba masih terlalu bernafsu untuk melibatkan diri dalam setiap situasi. Ia berada di mana-mana dan sering tak taat posisi.

Barangkali Pogba mesti kembali mengingat anjuran pelatihnya semasa kecil di US Roissy.

“Pogba suka sekali menggiring bola dan melewati lawan. Setiap bertanding, ia selalu ingin mendribel. Saya kemudian menasihatinya agar bermain lebih simpel,” kata Sambou Tati, eks pelatih Pogba di US Roissy-en-Brie.

[video]https://video.kompas.com/e/5170073556001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P