Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Man United Era Mourinho, Banyak Tembakan Minim Operan

By Senin, 17 Oktober 2016 | 09:21 WIB
Reaksi Manajer Manchester United, Jose Mourinho, saat mendampingi timnya pada laga Liga Europa kontra Feyenoord Rotterdam di Stadion Feyenoord, Kamis (15/9/2016) waktu setempat. (EMMANUEL DUNAND/AFP )

Sejak resmi menukangi Manchester United pada musim panas 2016, Manajer Jose Mourinho dengan cepat mengubah gaya permainan tim.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Penampilan Man United 2016-2017 sungguh berbeda ketimbang 2015-2016 arahan Louis van Gaal. Setidaknya sampai tujuh pekan pertama Premier League.

Membandingkan statistik United pada awal musim ini dengan era Van Gaal 2015-2016 adalah tepat mengingat keduanya menggunakan formasi sama di Old Trafford, yakni 4-2-3-1.

Sampai pekan ketujuh Premier League musim ini, Man United terlihat telah meninggalkan gaya bermain penguasaan bola tinggi lewat operan kaki ke kaki yang sempat kental selama diasuh Van Gaal.

Permainan United era Mourinho lebih sederhana, yakni langsung membawa bola ke pertahanan lawan. Berbeda dari musim lalu, yang mana United cenderung berlama-lama dengan bola.

Baca Juga:

Statistik hingga pekan ketujuh liga dapat menegaskan perubahan nyata Man United. Contohnya, total tembakan Iblis Merah musim ini lebih banyak 38 buah ketimbang 2015-2016.

Perubahan nyata lain juga tampak dari total operan, yang mana pada 2016-2017, Wayne Rooney cs melepas 432 operan lebih sedikit daripada musim lalu.

Bukti bahwa Man United enggan memegang bola lebih lama musim ini dapat dilihat dari tingginya persentase operan di sepertiga akhir lapangan alias wilayah pertahanan lawan, yakni mencapai 31,5 persen.

Sebagai perbandingan, musim lalu Man United mencatatkan 29,6 persen operan di area pertahanan lawan.

Perubahan gaya bermain lain dari Man United-nya Mourinho terletak pada sisi sayap yang lebih hidup.

United sekarang kembali berani melepas umpan-umpan silang yang tak jarang berakhir menjadi gol. Total crossing Man United di Premier League musim ini lebih banyak 56 kali daripada 2015-2016.

Tinggal Hasil

Banyak pengamat yang menilai dari segi permainan, Man United musim ini lebih baik dari musim lalu karena mau tampil menyerang, bukan berusaha mendapatkan penguasaan bola yang tinggi.

Melihat perubahan yang terjadi, bisa dikatakan bahwa Mourinho telah membuat para anak asuhnya paham akan gaya bermain yang ia inginkan. Yang menjadi masalah bagi manajer asal Portugal itu ialah hasil akhir dari perubahan tersebut belum maksimal.

Manchester Merah hanya memenangi empat dari tujuh pertandingan perdana Premier League musim ini, lebih sedikit satu partai dari 2015-2016.

Bagaimanapun, jika tidak menghasilkan hal positif berupa kemenangan secara rutin, perubahan gaya bermain yang dinilai bagus ini tetap berpotensi berakhir sia-sia.

Ancaman pemecatan bakal terus membayangi Mourinho selama Man United belum bisa mendapatkan hasil maksimal dari perubahan mereka.

[video]https://video.kompas.com/e/5172253791001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P