Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester City harus puas bermain imbang 1-1 dengan Everton pada Sabtu (15/10/2016). Selain menambah catatan tak menang pasukan Pep Guardiola menjadi 3 laga, hasil tersebut juga mengungkapkan fakta unik lain tentang peruntungan kubu Sky Blues musim ini.
Kiper Everton, Maarten Stekelenburg menjelma jadi mimpi buruk tuan rumah. Ia menahan satu penalti pada masing-masing babak. Pada paruh pertama laga, ia menahan tendangan 12 pas Kevin De Bruyne lalu Sergio Aguero pada babak kedua.
Romelu Lukaku membuka skor pada menit ke-64 sebelum Nolito menyamakan kedudukan.
Sebelum ini, City ditahan imbang Celtic 3-3 di Liga Champions dan tumbang 0-2 dari Tottenham Hotspur di liga.
Guardiola tentu kecewa dengan cara timnya gagal mengambil kemenangan kontra Everton.
City mendominasi laga dari awal sampai akhir:
"Saya sediit iba dengan para pemain. Everton hanya menciptakan satu peluang dan mencetak gol. Ini bukan kali terakhir kami akan menemui statistik seperti ini," ujar Guardiola seusai laga seperti dikutip BBC.
Guardiola hanya dapat mengambil 1 poin dari 6 yang ditawarkan dalam dua laga terakhir.
Kendati masih menguasai puncak klasemen, beberapa catatan negatif mulai muncul dari delapan laga awal City musim ini.
Apabila mengesampingkan kemenangan impresif kontra rival tersengit mereka, Manchester United, City menorehkan 4 dari 6 kemenangan mereka musim ini kontra tim-tim yang berada di buntut klasemen.
Empat laga itu adalah: vs Sunderland (2-1), Stoke City (4-1), West Ham (3-1), dan Swansea (3-1). Kemenangan City satu lagi datang kontra Bournemouth (4-0), tim papan tengah klasemen.
Pun, perjalanan City di Liga Champions musim ini belum sepenuhnya lancar.
Pada laga terkini, mereka ditahan Celtic besutan Brendan Rodgers 3-3 di Celtic Park.
Sebelum itu, Kevin De Bruyne cs memang menang besar 4-0 lawan Borussia Moenchengladbach, akan tetapi, kubu Gladbach juga tengah kesulitan di Bundesliga dengan menduduki papan tengah.
Thorgen Hazard cs baru berhasil menang 3 kali dari 7 laga Liga Jerman sejauh ini.
Lebih membahayakan lagi adalah fakta dalam tiga kemunduran terkini tersebut, City tertinggal lebih dulu kontra lawan yang, di atas kertas, kualitasnya masih lebih rendah dari mereka.
Perubahan memang butuh waktu.
Walau menghabiskan hampir 180 juta pounds di bursa transfer, dapat diperdebatkan bahwa tim City ini masih kental dengan aroma Manuel Pellegrini, pelatih sebelumnya.
Partai kontra mantan klub Pep, FC Barcelona, pada Rabu (19/10/2016) akan menjadi ujian selanjutnya bagi sang pelatih dan yang terbesar sejauh ini.
[video]https://video.kompas.com/e/5168254159001_v1_pjuara[/video]