Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda campuran Indonesia, Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja, gagal meraih tiket final. Riky/Gloria takluk dari Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) dengan skor 5-11, 11-7, 8-11, 6-11 pada laga semifinal yang berlangsung di Hsing Chuang Gymnasium, Sabtu (15/10/2016).
Pertandingan ini adalah pertemuan pertama bagi kedua pasangan, walaupun sebelumnya Riky/Gloria pernah bertemu dengan partner yang berbeda.
"Di awal permainan, kami memang belum dapat feel-nya. Rasa tegang itu ada, tetapi hanya di awal-awal saja, selanjutnya tidak terlalu tegang sih. Di gim pertama itu kami memang terlalu buru-buru ingin mematikan bola," kata Gloria yang ditemui usai pertandingan.
"Kami bisa mengontrol permainan saat gim kedua dan ketiga, namun sayang kami kurang sabar. Kami juga terlalu sering mengangkat bola. Tidak bisa mematikan lawan hanya lewat satu atau dua pukulan saja," tutur Gloria.
Pada gim ketiga, Riky/Gloria tidak dapat memanfaatkan keunggulan mereka saat memimpin 7-4. Tang/Tse yang bermain lebih agresif, terus menggempur pertahanan Riky/Gloria.
Hal yang sama terjadi pada gim keempat, di mana Riky/Gloria seringkali gagal membendung smes keras Tang dan sambaran Tse hingga tertinggal jauh 0-7 dan kesulitan untuk mengejar.
"Saya memang sempat tidak bisa mengontrol emosi saat sudah unggul sehingga bisa disusul oleh lawan. Di awal permainan kami tidak bisa keluar dari irama permainan lawan," ucap Riky menambahkan.
Ke depan, Gloria mengaku akan banyak melakukan evaluasi, terutama di bola-bola depan sehingga bisa menyulitkan lawan.
Sementara itu, pasangan ganda putra nasional, Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto menjadi satu-satunya wakil Merah Putih di babak final.
Mereka meraih tiket final setelah mengatasi Yong Kai Terry Hee/Loh Kean Hean (Singapura) dengan 6-11, 6-11, 11-5, 11-5, 11-8.