Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mitra Kukar vs Persib, Sarat Rotasi

By Minggu, 16 Oktober 2016 | 05:49 WIB
Aksi penyerang Persib Bandung, Marcos Flores (kedua dari kanan), dalam laga kontra Bhayangkara FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (12/10/2016). (DOK. PT GTS)

Laga pekan ke-24 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 menyajikan partai menarik tim papan tengah antara Mitra Kukar dan Persib pada Minggu (16/10). Keduanya lekat dengan label tim inkonsisten. Di tengah misi mencari konsistensi, mereka dihadapkan fakta tak semua pemain tersedia sehingga pelatih harus melakukan rotasi.

Penulis: Budi Kresnadi/Suci Rahayu/Ferry Tri Adi

Arsitek Mitra Kukar, Jafri Sastra, sebetulnya tak memusingkan rotasi pemain. Dirinya berpandangan bahwa tim tak boleh bergantung pada satu pemain saja. Nakhoda berumur 51 tahun itu lebih fokus menyiapkan semua anak asuhnya agar selalu siap dalam setiap laga meski beberapa pilar penting harus absen.

“Memang benar kalau kami belum konsisten. Pelatih tentu saja ingin timnya selalu konsisten, tapi ada banyak faktor yang membuat kami kesulitan, seperti banyaknya pemain inti yang harus absen karena cedera dan lain hal,” tutur eks pelatih Persipura itu.

Naga Mekes harus kehilangan Arthur Cunha yang masih cedera ketika menghadapi Maung Bandung. Jafri tak menunjuk ketidakhadiran Arthur sebagai penyebab kekalahan 2-3 kontra Pusamania Borneo pada pekan sebelumnya. Menurutnya, kekalahan melawan Pesut Etam lebih disebabkan Mitra Kukar kehilangan kepercayaan diri.

“Saya tidak pernah mempermasalahkan absennya Arthur. Kami menang tanpa Arthur saat melawan Sriwijaya. Masalah kami pada pekan sebelumnya melawan Pusamania Borneo ialah sempat kehilangan kepercayaan diri yang dimanfaatkan oleh lawan. Hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi kalau mau mendapatkan poin dari Persib Bandung,” kata Jafri.

Jafri juga menekankan bahwa pelatih tidak boleh menunjuk pemain sebagai kambing hitam kekalahan.

“Tugas pelatih ialah membuat para pemainya dalam kondisi terbaik dan siap tempur. Marlon kini tengah mendapat sorotan, tapi kami berusaha mengembalikan ketajamannya di sesi latihan. Pelatih harus memotivasi pemain agar percaya diri dan kerja keras,” ujarnya.

Jeda Pendek

Jika tuan rumah siap tempur dengan kekuatan yang ada, kubu tamu mempermasalahkan jadwal laga yang mepet antara satu dengan lainnya. Persib, yang tidak bisa bermain di Bandung meski berstatus tuan rumah (bermain di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi), terkendala kondisi fisik pemain.

Dalam sepekan terakhir termasuk lawatan ke Tenggarong, Maung Bandung melakoni tiga laga di luar Bandung: kontra Madura United (8/10), Bhayangkara FC (12/10), dan Mitra Kukar (16/10).

"Jeda antarlaga sangat mepet. Apalagi ketiga pertandingan berlangsung di luar Bandung. Stamina pasti terkuras. Salah satu solusinya ialah melakukan rotasi pemain di setiap pertandingan," kata Djadjang Nurdjaman.

Rotasi memang menjadi pilihan pelatih yang akrab disapa Djanur itu untuk menghadapi jadwal padat. Namun, rasanya strategi tersebut masih belum menjanjikan konsistensi. Ditambah lagi, Persib tengah mengejar kemenangan tandang pertama sejak putaran kedua dimulai yang mengharuskan menampilkan tim terbaik.

Laga antara penghuni peringkat delapan dan sembilan pasti berjalan sengit. Kedua tim sama-sama mengoleksi 33 poin. Hasil imbang boleh dibilang paling realistis jika menilik fakta dari keduanya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P